Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tidak panik setelah pengumuman adanya virus COVID-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia.

"Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik," kata Presiden Jokowi di Jakarta sebagaimana tayangan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Kamis.

Pada hari ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan kasus pertama COVID-19 varian Omicron di Indonesia.

Kasus Omicron tersebut ditemukan pada seorang pekerja pembersih di Wisma Atlet yang berawal dari temuan tiga pekerja di lokasi tersebut terdeteksi positif COVID-19.

"Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin," tambah Presiden.

Presiden Jokowi pun meminta agar masyarakat agar segera mendaftarkan diri untuk divaksin.

"Oleh sebab itu saya minta kepada warga yang belum mendapatkan dua kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin segeralah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," tambah Presiden.

Baca juga: Ketua DPR minta masyarakat tidak panik dengan Omicron

Selain itu, Presiden Jokowi berharap agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, saudara-saudara semua jangan kendor menerapkan protokol kesehatan, tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan," tegas Presiden.

Kepala Negara juga meminta agar pemerintah daerah menggencarkan testing dan "tracing" kontak erat.

"Agar digencarkan lagi, ditingkatkan lagi," kata Presiden.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tiga orang pekerja di Wisma Atlet diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 pada 8 Desember 2021 kemudian pada 10 Desember 2021 dilakukan "whole genome sequencing" dan pada 15 Desember 2021 diketahui salah satu dari tiga sample adalah Omicron.

Pekerja dengan virus Omicron tersebut menurut Budi Gunadi tidak mengalami gejala.

Baca juga: Epidemiolog tegaskan patuh prokes bisa hindari risiko tertular Omicron

Selain satu kasus yang telah terkonfirmasi Omicron, Menkes juga mengungkapkan 5 kasus kemungkinan varian Omicron. Dua kasus di antaranya sedang melakukan karantina di Wisma Atlet yaitu Warga Negara Indonesia yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.

Sementara tiga orang lainnya adalah Warga Negara Asing asal China yang berkunjung ke Manado. Ketiganya saat ini melakukan karantina di Manado, Sulawesi Utara.

Jumlah orang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19 dosis pertama di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan sampai Rabu (15/12) pukul 12.00 WIB mencapai 148.344.215 orang atau bertambah 875.819 dibanding hari sebelumnya.

Sementara jumlah warga yang sudah mendapat suntikan pertama dan kedua atau dosis lengkap adalah sebanyak 104.522.156 orang atau bertambah 883.838 dibanding sehari sebelumnya. Adapun yang mendapat vaksinasi dosis ke-3 adalah sebanyak 1.263.846. Pemerintah menargetkan sebanyak 208.265.720 orang di Indonesia mendapat vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Kasus Omicron pertama di Indonesia terjadi di Wisma Atlet Jakarta

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021