Lebak (ANTARA News) - Nelayan tradisional pesisir Kabupaten Lebak, Banten sejak dua hari terakhir tidak melaut akibat terang bulan yang dapat mengurangi secara drastis hasil tangkapan ikan.

"Selama ini nelayan memilih tinggal di rumah karena tangkapan ikan sepi dampak dari terang bulan itu," kata Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lebak Ade Supriyadi, Selasa.

Ade mengatakan, selama terang bulan nelayan di sini semua dari sembilan tempat pelelangan ikan (TPI) tidak melaut.

Bahkan, ratusan perahu nelayan ditambatkan di TPI-TPI.

Selain itu juga ada nelayan sambil memperbaiki alat tangkap yang kondisinya rusak.

Menurut dia, untuk memenuhi ekonomi keluarga kini nelayan beralih profesi menjadi buruh tani, buruh bangunan, dan pedagang.

"Profesi itu tentu sangat membantu keluarga nelayan," katanya.

Penghasilan buruh tani itu bisa menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

"Kami tidak mau memaksakan diri melaut karena merugi karena tangkapan ikan berkurang," katanya.

Begitu pula Kakap, nelayan TPI Pulau Manuk Kabupaten Lebak, mengaku selama ini usaha nelayan sudah tidak bisa diandalkan lagi untuk kehidupan yang lebih baik karena tangkapan ikan semakin berkurang.

Sepanjang tahun ini nelayan mengeluhkan karena banyak menganggur akibat cuaca buruk juga musim terang bulan.

"Kami lebih baik memilih tinggal di rumah daripada harus melaut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Lebak, Edi Wahyudi mengaku sebanyak 3.200 nelayan tradisional saat ini tidak melaut akibat musim terang bulan.

"Nelayan tidak berani melaut karena tidak sebanding dengan biaya operasional apabila musim terang bulan," katanya
(KR-MSR/Z002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011