Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih memantau dampak gempa dengan magnitudo di atas 5,0 sebanyak dua kali yang terjadi di Maluku Barat Daya, Kamis.

Gempa pertama tercatat pada pukul 11.26 WIB dengan magnitudo 5,6 dan kedua pada pukul 18.03 WIB dengan magnitudo 5,3.

"BNPB masih melakukan koordinasi dengan BPBD setempat terkait dampak gempa tersebut," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan saat gempa magnitudo 5,6, guncangan sedang dirasakan warga selama 1-2 detik. Warga panik hingga berhamburan keluar rumah.

Di Kecamatan Damer, warga merasakan guncangan cukup keras. Pada gempa kedua dengan magnitudo 5,3, warga merasakan guncangan sedang dengan durasi yang sama.

Baca juga: Wilayah Maluku Barat Daya diguncang gempa 5,6 magnitudo

Gempa pertama berdampak pada kerusakan bangunan, seperti di Desa Bebar Barat, Ilih, dan Kehli. Data BPBD Kabupaten MBD mencatat rumah warga yang mengalami kerusakan di Desa Bebar Barat satu unit, Desa Ilih satu unit, dan Kehli lima unit.

Selain kerusakan rumah warga, satu tempat ibadah di Desa Ilih juga mengalami kerusakan.

"Hingga saat ini tidak ada laporan dampak korban jiwa maupun pengungsian warga akibat gempa tersebut," ujar Abdul.

Gempa magnitudo 5,6 ini berpusat 163 km timur laut Maluku Barat Daya dengan kedalaman 26 km, sedangkan gempa kedua berpusat 217 km timur laut MBD dan berkedalaman 385 km. Kedua gempa ini berpusat di sekitar Laut Banda.

Berdasarkan kajian inaRISK, sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten MBD memiliki potensi bahaya gempa dengan kategori sedang hingga tinggi. Salah satu kecamatan dengan potensi tersebut yaitu Kecamatan Damer yang teridentifikasi adanya kerusakan bangunan.

Baca juga: Aktivitas subduksi Busur Banda picu gempa di Maluku Barat Daya
Baca juga: Gempa bermagnitudo 5,7 terjadi di timur laut Maluku Barat Daya

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021