Solusinya sangat sederhana sebetulnya, mereka tidak punya alternatif selain menebang kayu. Setelah diberi alternatif mereka berhenti
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mendorong kemitraan konservasi dengan masyarakat sekitar kawasan konservasi dan taman nasional untuk menjaga kelestarian lingkungan, menurut Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno.

Dirjen KSDAE Wiratno dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021, mengatakan pihaknya memberikan opsi ekonomi untuk pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dapat mengurangi pembalakan liar di kawasan konservasi.

"Solusinya sangat sederhana sebetulnya, mereka tidak punya alternatif selain menebang kayu. Setelah diberi alternatif mereka berhenti," ujar Wiratno dalam acara virtual diikuti di Jakarta pada Jumat.

Baca juga: KLHK: Penting bermitra dengan masyarakat lokal kawasan konservasi

Wiratno mengatakan program kemitraan konservasi telah dijalankan, termasuk di TN Gunung Leuser yang memiliki sekitar 5.000 hektare areal yang dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar untuk pemanfaatan.

Dia juga memberi contoh beberapa kemitraan konservasi lain yang sudah berjalan seperti TN Bantimurung Bulusaraung di Sulawesi Selatan, TN Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat dan Tangkahan di Sumatera Utara yang masuk dalam kawasan TN Gunung Leuser.

Baca juga: Bappenas sebut TNP laut sawu penyumbang terbesar kawasan konservasi

Masyarakat, tegasnya, harus diposisikan sebagai solusi bukannya musuh terkait perawatan kawasan konservasi atau taman nasional.

Kemitraan konservasi sendiri adalah kerja sama antara unit pengelola kawasan konservasi dengan masyarakat setempat untuk pemberdayaan komunitas lokal dan dalam rangka pemulihan ekosistem.

Baca juga: Munas Persatuan Perangkat Desa angkat isu konservasi air

Menurut data KLHK, selama 2018 sampai dengan November 2021 capaian kemitraan konservasi adalah dilakukan di lahan seluas 176 ribu hektare di 69 kawasan konservasi dan melibatkan 12.621 penduduk yang tersebar di 261 desa.

"Belum banyak tapi kita optimis. Bedanya adalah mereka harus juga membantu kita dalam membersihkan jerat, jangan menambahkan pembukaan baru," ujarnya.

Baca juga: KLHK bangun persemaian besar di Kalbar dorong rehabilitasi hutan
 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021