ini diperlukan untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi
Sleman (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meresmikan pemasangan sensor seismograf di selter sensor seismograf dengan kode Sensor SYJI di Candi Abang, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.

Peresmian ini sekaligus menandai dimulainya instalasi 17 seismograf di seluruh wilayah Indonesia.

"Pembangunan selter dan jaringan seismograf ini diperlukan untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi dan peringatan dini tsunami di BMKG," kata Dwikorita.

Baca juga: Aktivitas gempa susulan Laut Flores menurun

Menurut dia, sejak 2016, BMKG telah menyadari kondisi Indonesia yang semakin rawan bencana alam.

"Tetapi kita tidak memiliki persenjataan yang canggih untuk antisipasi bencana," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan dalam melanjutkan visi BMKG demi menjaga keselamatan masyarakat terhadap bencana alam pada elemen struktur, BMKG memasang sensor gempa di Kawasan Candi Abang, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Baca juga: Hujan sedang-lebat berpotensi di sebagian besar wilayah Indonesia

Baca juga: BMKG: Indonesia diguncang tiga gempa merusak pada Desember


"Sensor ini untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi informasi peringatan dini gempa besar dan tsunami kepada masyarakat," katanya.

Peresmian dihadiri dan disaksikan oleh Bupati Sleman, para pimpinan Forkopimda Propinsi DIY dan Kabupaten Sleman, Tim Ahli dari ITB dan UGM, serta Pengamanan Pembangunan Strategis Kejaksaan Agung RI.

Pada acara peresmian ini dilakukan pula live streaming dengan BMKG Pusat langsung dari ruang operasional Pusat Gempa Nasional guna memastikan data seismograf dengan kode stasiun SYJI ini telah masuk dengan baik dalam sistem InaTEWS.

Baca juga: BMKG Batam terbitkan peringatan dini banjir rob di sekitar Kepri

Baca juga: BMKG: Jember diguncang gempa merusak lebih dari 6 kali sejak 1896

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021