Brussels (ANTARA News) - Pesawat NATO menyerang delapan kapal perang pasukan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada Kamis malam di pelabuhan-pelabuhan Tripoli, Al Khums dan Sirte, kata Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu.

"Pesawat-pesawat tempur NATO dan koalisi terus menggempur pasukan Gaddafi Kamis malam dengan satu serangan terkoordinasi terhadap pasukan Gaddafi di pelabuhan-pelabuhan Tripoli, Al Khums dan Sirte," kata pernyataan itu.

Pada Kamis malam, pesawat tempur NATO menyerang kapal-kapal perang Libya, menyerang delapan kapal," tambahnya.

"Semua sasaran NATO adalah terhadap kekuatan militer dan secara langsung punya hubungan dengaan serangan-serangan sistematis pasukan Gaddafi terhadap rakyat Libya," kata Laksamana Muda Russels Harding, Wakil Komandan operasi "Unified Protecter".

"NATO tidak punya pilihan lain kecuali meningkatkan serangan terhadap asset-asset angkatan laut untuk melindungi pemduduk sipil Libya dan pasukan NATO di laut," tambahnya.

Ledakan-ledakan baru etrdengar di ibu kota Libya Tripoli Jumat pagi beberapa jam setelah serangan-serangan udara NATO yang ditujukan pada pelabuhan kota itu, dengan sebuah kapal masih terbakar setelah serangan itu.

Seorang wartswan AFP, anggota satu rombongan yang dikirim pihak berwenang ke satu jembatan menghadapi pelabuhan itu sekitar satu kilometer jauhnya, tidak dapat memutuskan apakah kapal yang terbakar itu adalah kapal militer atau kapal sipil.

Pernyatan NATO itu mengatakan: "Dalam dua pekan belakangan ini kami melihat ranjau-ranjau dan pengerahan kekuatan maritim Gaddafi yang meningkat.

"Ini secara langsung mengggangu keamanan arus bantuan kemanusiaan yang sangat diperlukan dan menempatkan pasukan NATO dalam bahaya," katanya. "Perkembangan taktik-taktik pasukan Gaddafi ini juga menunjukkan secara jelas untuk menyerang pasukan NATO.

"Kamis malam, NATO melakukan tindakan yang hati-hati dan tsnggapan yang terkoordinasi untuk menunjukkan usaha kami untuk melindungi penduduk sipil Libya, dengan menggunakan kekuatan yang layak dan seimbang."

Laksamana Muda Harding sebagaimana dikutip AFP mengatakan: "Semua kapal yang ditargetkan Kamis malam adalah kapal angkatan laut bukan kapal sipil."

(SYS/H-RN/H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011