Karachi (ANTARA News) - Polisi Pakistan menyatakan menangkap seorang calon penyerang bom bunuh diri dan dua orang rekannya Jumat yang merencanakan "serangan-serangan teror" di daerah finansial Karachi.

"Kami telah menangkap tiga militan, Alam Zaib, Hasandar Sheena dan Inaamur Rehman dari daerah Orangi setelah mendapat petunjuk hari ini," kata kepala kepolisian Karachi Saud Mirza pada jumpa pers.

"Mereka adalah anggota sel Tehrik-e-Taliban Pakistan di Swat yang dioperasikan Abu Mansoor," katanya, seperti dilaporkan AFP.

Mirza mengatakan, ketiga orang itu pindah ke Karachi setelah penyerbuan militer di Lembah Swat.

"Mereka melakukan perampokan dan membunuh orang yang mereka curigai memiliki hubungan dengan badan keamanan di Karachi dan mengirim hasil rampokan itu ke rekan-rekan mereka di wilayah baratlaut," kata Mirza.

Alam Zaib dan Hasan Dar telah "mempersiapkan" Inaamur Rehman menjadi penyerang bom bunuh diri di kota pelabuhan Karachi, kata polisi.

"Mereka telah memperoleh calon penyerang bom bunuh diri dan menunggu lampu hijau dari atasan mereka di jaringan teroris," kata Mirza.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pasukan komando AS membunuh pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dalam serangan rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan antara kedua negara tersebut.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap militansi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan pada militan di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan. (M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011