Jakarta, 21/5 (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad  di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hari ini (11/5) meluncurkan dua buku yang dapat digunakan sebagai acuan bagi dunia pendidikan di Indonesia dalam menyikapi terjadinya perubahan iklim. Didampingi Menteri Lingkungan Hidup Gusti Mohammad Hatta, Asisten Khusus Presiden Untuk Perubahan Iklim Agus Purnomo, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Mr Greg Moriarty, Fadel menyatakan, buku berjudul "Terumbu Karang dan Perubahan Iklim" serta, "Karbon Biru" akan sangat membantu Indonesia dalam memantau ancaman pemanasan global yang sedang berlangsung di perairan Indonesia. "Dengan kedua buku ini, maka Indonesia dapat berupaya untuk melindungi lautan dan ekosistem pesisir sebagaimana yang diamanatkan dalam Manado Ocean Declaration (MOD) tahun 2009 lalu yang diadopsi oleh 76 negara di dunia", ujar Fadel.

     Buku yang diterjemahkan dari judul aslinya "Coral Reefs and Climate Change",serta, ini bukan hanya berisi mengenai informasi tentang terumbu karang dan perubahan iklim, tetapi juga sebuah pesan kepada masyarakat untuk terus melindungi sumber daya alam bagi kebutuhan generasi mendatang. Buku ini berisi grafik kesehatan karang sederhana yang dikembangkan oleh University of Queensland Australia dan juga menjabarkan bagaimana setiap orang dapat melakukan kontribusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim dengan memberikan contoh kontribusi masyarakat serta solusi untuk mengurangi dampak perubahan iklim baik dalam skala kecil maupun besar.

     Sedangkan Buku Karbon Biru yang judul aslinya "Blue Carbon", menjelaskan betapa pentingnya dimensi laut dalam menangkap karbon. Karbon Biru menjabarkan bagaimana karbon ditangkap oleh pantai-pantai dan lautan di dunia. Sebagian besar karbon tersebut disimpan di ekosistem mangrove, padang lamun, dan rawa-rawa berair asin, yang dikenal sebagai vegetasi pantai. Karbon Biru memainkan peranan penting dalam mengurangi CO2 dari atmosfir oleh molekul karbon yang mengikat bagi proses metabolisme. Molekul Karbon akan disimpan dalam sedimen dengan jangka waktu yang sangat lama.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Dr. Yulistyo Mudho, M.Sc, Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan (HP.0811836967).

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011