"Mayoritas wilayah kita adalah laut, tapi kita selama ini hanya memikirkan transportasi darat, bahkan transportasi laut pun kita kelola dengan pemikiran darat yakni membangun jembatan," katanya.
Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi sepuluh Nopember (ITS) Surabaya membuka jurusan baru yakni jurusan transportasi laut mulai tahun ajaran baru.

"Sebelumnya hanya bidang studi, tapi mulai tahun ini kita buka sebagai jurusan baru melalui SNMPTN 2011," kata Rektor ITS Prof Triyogi Yuwono di Surabaya, Sabtu.

Di sela-sela kunjungan kerja Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo di kampus setempat, ia menjelaskan jurusan baru itu dibuka karena Indonesia sudah waktunya menata transportasi laut.

"Mayoritas wilayah kita adalah laut, tapi kita selama ini hanya memikirkan transportasi darat, bahkan transportasi laut pun kita kelola dengan pemikiran darat yakni membangun jembatan," katanya.

Padahal, katanya, masih banyak wilayah Indonesia yang tidak mudah dijangkau dengan pemikiran itu, sehingga banyak wilayah kepulauan yang tertinggal.

"Karena itu, kita harus menyadari negara kita adalah negara kepulauan yang terhubung dengan laut, karena itu kita harus memikirkan transportasi laut untuk kemajuan bersama," katanya.

Oleh karena itu, katanya, ITS ingin memberikan kontribusi dengan membuka jurusan baru yakni transportasi laut yang selama ini sudah dipersiapkan secara bertahap melalui bidang studi.

"Untuk langkah awal, kita akan menerima 50-an mahasiswa dari SNMPTN 2011. Itu jurusan baru di Fakultas Teknologi Kelautan," katanya.

Dengan jurusan baru itu, katanya, berarti ada 28 jurusan pada lima fakultas di ITS yakni 23 jurusan S1 (strata 1) dan lima jurusan D3 (diploma).

Sementara itu, Universitas Surabaya (Ubaya) membuka program studi (prodi) baru yakni industri kreatif pada Jurusan Teknik Industri di Fakultas Teknik Ubaya.

"Itu karena kiblat dari Teknik Industri Ubaya adalah technopreneurship, karena itu ada pengembangan program yang salah satunya adalah industri kreatif," kata staf Humas Ubaya, Bianda Nadia.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011