Apabila kita berjalan dan memikirkan diri sendiri itu, misalkan tidak mau memakai masker atau vaksin tentu akan mengganggu secara langsung penyelesaian masalah COVID-19 ini
Pangkalpinang (ANTARA) - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan semangat Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-64 dapat mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 varian Omicron di Indonesia.

"Refleksi kesetiakawanan sosial ini dapat mencegah penularan virus COVID-19 varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia," katanya usai menghadiri Puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) ke-64 di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan refleksi kesetiakawanan sosial ini tentu semakin memperkokoh semangat solidaritas, kebersamaan, kerja sama dan kegotongroyongan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 yang ditetapkan pemerintah dalam menyelesaikan masalah COVID-19.

"Apabila kita berjalan dan memikirkan diri sendiri itu, misalkan tidak mau memakai masker atau vaksin tentu akan mengganggu secara langsung penyelesaian masalah COVID-19 ini," katanya.

Menurut dia pandemi COVID-19 sudah berlangsung hampir dua tahun, tidak hanya merenggut ribuan nyawa, tetapi juga memberi efek domino yang besar di berbagai sektor kehidupan masyarakat.

"Khususnya sektor ekonomi yang terdampak pada pengurangan jam kerja, bahkan sampai kehilangan pekerjaan karena sejumlah perusahaan melakukan efisiensi untuk bertahan di tengah pandemi," katanya.

Namun di balik pandemi, ia melihat betapa kuatnya kerja sama dan solidaritas masyarakat Indonesia, sehingga pandemi berhasil dikendalikan.

"Semua eleman masyarakat bahu membahu, menyumbangkan tenaga, pikiran, waktu, harta, bahkan nyawa, untuk menyelamatkan mereka yang terinfeksi COVID-19 dan mencegah penyebarannya. Juga membantu mereka yang terdampak secara ekonomi," katanya.

Mensos juga meminta perhatian terhadap situasi global yang semakin kompetitif yang kini kita hadapi. Untuk memenangkan persaingan, kata kuncinya tetap sama, kita harus kembali memperkuat kebersamaan, persatuan dan kesetiakawanan.

"Jangan terkotak-kotak. Mari kita bergotong-royong dan bersama-sama untuk mengatasi berbagai tantangan. Dengan kekurangan yang kita miliki, jalan keluarnya adalah dengan berkerja sama," demikian Tri Rismaharini .

Baca juga: Kasus Omicron pertama di Indonesia terjadi di Wisma Atlet Jakarta

Baca juga: Presiden Jokowi: Varian Omicron tidak terelakkan masuk ke Indonesia

Baca juga: Kemenkes deteksi lima kasus probable Omicron di Indonesia

Baca juga: Kemenkes kembali deteksi dua kasus baru Omicron di Indonesia


 

Pewarta: Aprionis
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021