Dumai (ANTARA News) - Gerakan Negara Islam Indonesia (NII) diduga telah mempengaruhi sejumlah pelajar tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menegah atas (SMA) di Kota Dumai, Riau.

Kepala Kantor Kementerian Agama Dumai, Darawi, kepada ANTARA Minggu mengatakan, dugaan masuknya doktrinisasi NII ke kalangan pelajar dini diketahui dari laporan beberapa yayasan dan lembaga pendidikan yang ada di sana.

"Walau semuanya belum terungkap atau terbukti secara jelas, namun ada baiknya kita waspada terhadap jaringan politik ini," katanya.

Sementara pada kesempatan terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Dumai, Roza`i Akbar menambahkan, gerakan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan NII itu merupakan gerakan yang sesat karena mencampuradukkan agama dengan politik.

"Untuk itu, sebaiknya kalangan pelajar dini yang menjadi incaran komunitas NII ini, sebaiknya waspada dan terus menguatkan iman dan takwa agar terhindar dari doktrinisasi menyesatkan," jelasnya.

Selain itu, kata dia, para orang tua maupun guru pengajar di sekolah juga sebaiknya tidak henti mengawasi dan mengarahkan muridnya untuk waspada terhadap sejumlah orang, baik kerabat atau pun orang tak dikenal yang mencoba masuk ke dalam kepribadian.

"Hal ini karena saya dengar-dengar, ternyata mereka yang mengajak untuk masuk ke NII atau yang melakukan doktrinisasi merupakan dari kalangan terdekat korban," katanya.

Karena itu, menurut Roza`i, tidak ada salahnya para siswa pelajar dini baik yang setingkat SMP maupun SMA, mewaspadainya.

"Selain orang tua dan guru, sebaiknya juga pemerintah setempat segera mensosialisasikan waspada NII ke sejumlah kalangan masyarakat. Hal ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin," imbuhnya.

(KR-FZR/N005)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011