Malang (ANTARA News) - Sejumlah pemain Liga Primer Indonesia (LPI) mengkhawatirkan keberlangsungan kompetisi tersebut, terkait jika nanti hasil keputusan Kongres PSSI akan menggabungkan dua kompetisi itu, yakni LPI dan Liga Super Indonesia (LSI).

Hal ini seperti yang dikatakan Kapten Tim Persibo Bojonegoro, Aries Tuansyah, Minggu sore, usai laga menghadapi Persema Malang, di Stadion Gajayana, Kota Malang, Jawa Timur.

Aries mengatakan, dirinya mengaku bingung dengan apa yang terjadi dalam Kongres PSSI , dan berharap agar para pemain yang berlaga di sejumlah kompetisi tidak menjadi korban dari keputusan kongres nantinya.

"Terus terang saya bingung dengan kongres PSSI, namun saya tidak ambil pusing dan berharap agar pemain yang saat ini berlaga di sejumlah kompetisi tidak menjadi korban," kata Aries dalam keterangan pers usai pertandingan di Stadion Gajayana.

Dirinya mengakui, jika kompetisi LPI memang membawa dampak positif bagi sepak bola Indonesia, terutama mengenai kepemimpinan wasit, meski masih ada kendala terkait bahasa, dan kapten tim yang menjadi korban.

"Kita akui kompetisi LPI membawa dampak baik bagi keberlangsungan sepak bola Indonesia, namun masih ada kendala antara pemain lokal dengan wasit asing yang memimpin," ucapnya.

Hal senada dikatakan Kapten Tim Persema Malang, Bima Sakti. Mantan pemain Indonesia Primavera ini mengaku, adanya LPI selama ini membawa dampak cukup positif, terutama dan hal yang paling menonjol adalah masalah wasit.

Namun, terkait hasil Kongres PSSI dan nasib keberlangsungan kompetisi LPI, dirinya pasrah apabila terjadi penggabungan dua kompetisi itu.

"Bagi saya tidak masalah, jika nantinya hasil kongres memutuskan untuk menggabungkan dua kompetisi, namun saya berharap pemain tetap dikontrak oleh klub secara profesional," ujarnya, berharap.

Sementara itu, Kongres PSSI masih belum menghasilkan keputusan akibat Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, menghentikan kongres menyusul pelaksanaannya yang tidak menemui titik temu.

Pelaksanaan kongres tidak berjalan mulus, menyusul para anggota kongres meminta Agum untuk voting soal agenda dan meminta kongres menghadirkan penjelasan Komite Banding.(*)

(T.KR-MSW/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011