Kupang (ANTARA News) - Satu dari tiga jenazah warga sipil eks pengungsi Timor Timur (Timtim) yang ditembak Kepolisian Timor Leste, Jumat (6/1), Jose Mausorte, akhirnya dimakamkan keluarganya di Distrik Maliana, Timtim, sementara dua jenazah lainnya, Stanis Maubere dan Candido Mariano berhasil dibawa pulang ke Indonesia. Wartawan ANTARA dari Motaain, perbatasan NTT-Timor Timur, Selasa, melaporkan, kedua jenazah itu akan dimakamkan di Wedomu dan Haekesak, Kabupaten Belu, setelah pemerintahan kedua negara menandatangani berita acara penyerahan mayat di perbatasan yang langsung disambut protes ribuan massa eks pengungsi Timtim yang sudah dua hari menunggu di Motaain. Jenazah Jose Mausorte dimakamkan di Maliana atas permintaan keluarganya, karena ayah almarhum, Abel do Santos mengancam akan bunuh diri jika anaknya dimakamkan di Indonesia. Nada ancaman yang sama juga disampaikan oleh ibunda almarhum, Helena Haidiki. Meskipun demikian, massa tetap menuntut pemerintahan Presiden Timur Leste Xanana Gusmao untuk mengembalikan mayat tersebut ke Indonesia. Namun, suasana kemudian reda dari aksi protes setelah Ketua Paguyuban Timtim, Fransisco Pareira menjelaskan tentang alasan-alasan pemakaman Jose Mausorte di Maliana. Setelah mendengar penjelasan Pareira, massa kemudian mengambil kedua mayat tersebut, Stanis Maubere dan Candido Mariano menuju Atambua, ibukota Kabupaten Belu untuk dimakamkan di Wedomu, Kecamatan Tasifeto Timur dan Haekesak di Kecamatan Raihat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006