Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan membagikan dividen senilai Rp138,27 per lembar saham yang setara dengan Rp3,23 triliun atau sebesar 35 persen dari laba bersih tahun 2010 yang mencapai Rp9,2 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini di Jakarta, Senin, mengatakan, pembagian dividen sebesar itu termasuk dividen interim yang sudah dibayarkan pada 30 Desember 2010 sebesar Rp412,43 miliar.

"Sementara, sisa dividen yang akan dibayarkan sebesar Rp2,80 triliun atau sekitar Rp120 per saham," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Zulkifli menjelaskan, saat ini posisi rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) Bank Mandiri hingga Maret 2011 berada di level 18,52 persen.

"Dengan pembagian dividen ini, kami masih yakin posisi CAR bisa dipertahankan di level aman. Hingga akhir tahun, kami masih optimis posisi CAR masih berada di atas level 17 persen," kata dia.

Ia mengatakan, dividen sebesar 35 persen yang dibagikan tahun ini, masih sama dengan rasio dividen di tahun sebelumnya yang juga sebesar 35 persen dari total laba bersih pada 2009.

Dalam RUPST Bank Mandiri itu, lanjut Zulkifli, perusahaan juga telah mendapat persetujuan pemegang saham soal rencana untuk mengakuisisi perusahan asuransi kerugian yakni, PT Asuransi Dharma Bangsa (ADB).

Ia menambahkan, dengan telah didapatkannya persetujuan rencana perseroan ini, pihaknya akan segera mengajukan permohonan izin ke Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

ADB merupakan perusahaan asuransi kerugian yang dimiliki oleh Dana Pensiun Bank Mandiri I dan PT Estetika Yasakelola.

Ia memaparkan, ADB akan menerbitkan 126.718 saham baru, dan Bank Mandiri akan mengambil sebanyak 120 ribu saham sedangkan sisanya sebanyak 73.282 lembar saham akan diambil AXA S.A selaku mitra bisnis strategis Bank Mandiri dalam mengembangkan bisnis asuransi umum.

"Modal yang dikeluarkan untuk membeli saham ADB sebanyak 120 ribu lembar saham senilai Rp60 miliar dengan harga per saham Rp500," ujar dia.

Dengan demikian, lanjut dia, setelah transaksi ini selesai, Bank Mandiri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebesar 60 persen dan AXA S.A memiliki porsi kepemilikan sebesar 40 persen.

Ia mengatakan, melalui perusahaan patungan yang akan dibentuk ini, perseroan berharap dapat meraih pangsa pasar yang signifikan di segmen ritail, mikro, syariah, dan usaha kecil yang diperkirakan akan tumbuh dengan pesat mengingat tingkat penetrasi asuransi kerugian yang masih sangat rendah di Indonesia.

Selain itu, dalam RUPST juga disepakati sebesar empat persen dari laba bersih 2010 untuk program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL), dan 58,6 persen sebagai laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rencana ekspansi bisnis perseroan.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011