Malang (ANTARA News) - Keberadaan dua pabrik gula skala besar, yakni Krebet Baru dan Kebonagung menjadi penyumbang terbesar kerusakan jalan di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Bupati Malang Rendra Kresna di Malang, Selasa mengakui, truk pengangkut tebu hasil panen petani yang melintasi jalan desa dan kabupaten untuk disetorkan ke dua pabrik gula tersebut hampir seluruhnya melebihi kapasitas angkut (tonase).

"Jalan kabupaten rata-rata adalah jalan kelas III yang kapasitasnya hanya 8-9 ton untuk setiap angkutan. Namun, faktanya truk yang mengangkut tebu petani jauh melebihi kapasitas yang ditentukan tersebut," tegas mantan Wakil Bupati Malang tersebut.

Oleh karena itu, kata Rendra, seharusnya kedua pabrik gula tersebut memfungsikan kembali lori pengangkut tebu, agar jalan yang ada tidak cepat rusak dan kemacetan arus lalu lintas akibat antrean panjang truk-truk pengankut tebu juga bisa dihindari.

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang itu, solusi untuk mengatasi kemacetan dan memperpanjang usia jalan adalah mengaktifkan kembali pengangkut tebu lori yang sudah sekian lama tidak dimanfaatkan, apalagi kondisinya juga masih cukup bagus.

Selain mengaktifkan kembali lori yang cukup lama tidak difungsikan tersebut, lanjut Rendra, juga adanya pengaturan pemberian surat izin perintah tebang dan angkut (SPTA).

Kalaupun kedua pabrik gula (PG) tersebut tidak mau mengaktifkan kembali lori pengangkut tebu, tegas Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang itu, maka PG harus bertanggungjawab atas kerusakan jalan yang dilewati leoh pengangkut truk tebu.

Bentuk pertanggungjawaban itu, lanjut Rendra, PG harus memperbaiki jalan-jalan rusak yang dilewati oleh truk pengangkut tebu. Sebab, truk-truk pengangkut tebu itulah yang menjadi penyebab terbesar kerusakan jalan akibat kelebihan tonase.

"Seharusnya kedua PG tersebut juga ikut bertanggungjawab atas rusaknya jalan-jalan desa dan kabupaten yang rusak akibat truk-truk tebu yang mengirimkan hasil panen tebu petani ke pabrik," tegas Rendra.

Setiap musim giling tiba, kawasan di sepanjang PG Krebet Baru di Kecamatan Bululawang selalu macet. Bahkan, di sepanjang jalan di kawasan PG Kebonagung yang berlokasi di perbatasan Kota dan Kabupaten Malang itu lebih parah lagi.

Sebab, antrean ratusan truk pengangkut tebu berjajar di sepanjang jalan raya, bahkan hingga masuk ke lahan kosong milik beberapa instansi maupun jalan perkampungan, sehingga jalan utama Malang-Blitar itu macet.
(*) 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011