Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mempertebal kebanggaan terhadap kekayaan kuliner di Indonesia
Bandung (ANTARA) - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat mengajak peserta didik untuk mengenalkan, menjaga dan melestarikan kebudayaan, khususnya tentang kuliner Nusantara melalui Festival Mustikarasa.

"Kegiatan ini dilaksanakan pada 22 Desember 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Ibu. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mempertebal kebanggaan terhadap kekayaan kuliner di Indonesia," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi di Bandung, Rabu.

Mustikarasa sendiri merupakan buku kumpulan resep masakan dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke di Indonesia.

Buku ini lahir atas gagasan Proklamator Republik Indonesia IR Soekarno dan buku yang diterbitkan tahun 1967 oleh Departermen Pertanian.

Baca juga: Disdik Jabar Tunda PTM dua SMA negeri di Kota Bogor imbas pengeroyokan

Kemudian dicetak ulang pada tahun 2016 oleh penerbit Komunitas Bambu Mustikarasa ini lahir bukan saja untuk mendokumentasikan dan menyelamatkan kekayaan warisan makanan minuman Indonesia yang beragam, tetapi juga sebagai upaya memberi basis bagi politik pemertahanan pangan pada saat itu.

Dedi mengatakan untuk peserta yang mengikuti kegiatan dalam petunjuk teknisnya, peserta adalah tim dengan jumlah lima hingga orang (siswa SMP, SMA, SMK atau Guru).

Kemudian memilih menu masakan yang disediakan dalam aplikasi http://mustikarasaindonesia.com terdiri dari menu utama, lauk pauk, sambal-sambalan, jajanan dan minuman.

Menu yang dipilih dalam satu tim bisa berasal dari satu daerah atau paduan dari daerah yang berbeda.

Baca juga: Disdik: Tidak ada klaster penularan COVID-19 di sekolah di Jawa Barat

Adapun pilihan menu dapat dilihat di buku judul Mustkarasa, yang didokumentasikan oleh Ir Soekarno dan memasak menu yang dipilih dan mengemas hasil olahan masakan.

Selain itu, kata Dedi Supandi, saat proses memasak berlangsung diharapkan menggunakan baju adat sesuai dengan asal daerah menu masakan yang dipilih, atau menggunakan baju adat yang lainnya.

Membagikan atau mendistribusikan hasil masakan kepada masyarakat sekitar (yatim piatu, panti asuhan, masyarakat yang membutuhkan).

Membuat video rekaman proses memasak sampai proses pembagian hasil masakan dengan durasi tiga hingga empat menit (bisa dengan kamera HP, kamera digital).

Proses pengambilan video dimulai dari proses memasak, mengemas masakan dan mendistribusikan hasil masakan.
Video yang dihasilkan bisa asli atau proses editing.

Baca juga: Disdik Jabar gelar lomba foto "PPKM" untuk guru dan siswa

Mengunggah video hasil rekaman melalui koordinator/operator sekolah tempat peserta berasal.

"Petunjuk teknis penerapan di sekolah adalah, melibatkan siswa SMP (kelas VII, VIII dan IX), SMA/SMK (kelas X, XI dan XII) dan umum (mahasiswa, guru dan praktisi kuliner)," kata dia.

Bisa diintegrasikan dalam mata pelajaran PKWU (keterampilan/life skill) dan TIK dalam hal pemanfaatan teknologi digital ataupun mata pelajaran lain yang sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.

"Kemudian dapat dijadikan sebagai bahan penilaian bagi sekolah penggerak dan nilai mata pelajaran tertentu bagi sekolah
dengan kurikulum 2013," kata Dedi Supandi.

Lebih lanjut Dedi Supandi mengatakan Festival Mustikarasa juga diharapkan membuat siswa dan siswi lebih kreatif dan bangga terhadap masakan khas Indonesia.

"Karena, aneka masakan yang ada di Indonesia itu boleh diadu dengan Negara lain. Masakan kita lebih kaya rasa, dengan berbagai bumbu yang tumbuh subur di sini," ujarnya.

Festival ini juga memecahan Rekor MURI Festival Mustikarasa dengan membuat 1221 Masakan Indonesia Warisan Ir Sukarno Secara Virtual.

Baca juga: Disdik Jabar hadirkan "Rantang Siswa" untuk bantu dhuafa

Di mana, pihaknya melibatkan praktisi pendidikan tingkat menengah jenjang SMP dan SMA/ SMK maupun guru di Provinsi Jawa Barat.

"Pesertanya dari seluruh Jawa Barat, yang terbagi dari 27 Kabupaten, 861 Sekolah, 7.157 video masakan, 1.284 jumlah menu makanan, 62.025 jumlah peserta," kata Dedi Supandi

Menurut dia, generasi muda sebagai harapan bangsa memiliki beban moral untuk mengenal, menjaga, dan melestarikan seluruh aset budaya tersebut, termasuk salah satu nya adalah keberagaman kuliner resep asli Indonesia.

"Kalau untuk tujuan khususnya, memperkenalkan resep masakan Indonesia warisan Ir Sukarno kepada generasi muda. Mengajak masyarakat untuk mengenal dan mencintai kuliner tradisional dan turut serta dalam mengembangkan dan melestarikan kuliner tradisional khas Nusantara," kata dia.

Baca juga: Disdik Jabar ajukan pengadaan 28 ribu vaksin COVID-19 untuk guru
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021