Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan mencanangkan pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) bagi kendaraan bermotor baik umum maupun pribadi dengan proyek percontohan berada di wilayah DKI Jakarta pada April 2006. Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso usai rapat koordinasi pemanfaatan BBG untuk busway di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Rabu mengatakan, pemanfaatan gas secara masal tersebut selain dimaksudkan sebagai upaya mengurangi penggunaan BBM, juga sekaligus mengurangi polusi. "Pada April 2006, pemerintah akan blow up pemanfaatan gas secara nasional baik untuk kendaraan umum seperti bajaj, mikrolet, taksi, dan metromini maupun kendaraan pribadi mulai gubernur, menteri dan presiden," katanya. Hadir juga dalam rapat tersebut antara lain Direktur Pengusahaan Perusahaan Gas Negara (PGN) Nursubagjo Prijono dan Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Arie Sumarno. Menurut Sutiyoso, masyarakat akan beramai-ramai menggunakan gas karena harganya lebih murah dibandingkan bensin atau solar. Pemanfaatan gas, lanjutnya, juga akan digunakan bagi kendaraan "busway" khususnya yang beroperasi di koridor II antara Pulogadung-Harmoni dan koridor III yakni Harmoni-Kalideres. Untuk mendukung itu, PGN akan membangun pipa gas sepanjang 3,5 km di koridor II dan 2,5 km di koridor III. Pipa itu akan memasok gas bagi kebutuhan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBBG) yang direncanakan didirikan di Rawa Buaya dan Perintis Kemerdekaan. Menurut Nursubagjo, pada April 2006, kemungkinan hanya pembangunan pipa di koridor II saja yang selesai. "Untuk koridor III karena masih terkendala soal pengadaan dan kontraktornya maka kita perkirakan baru selesai Agustus 2006," katanya. Namun demikian, menurut General Manajer Gas Domestik Pertamina Edwin Bakti, pihaknya akan menyiapkan SPBBG yang telah ada yakni di Jalan Pemuda, Jakarta Timur dan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat untuk memasok gas busway hingga beroperasinya jaringan pipa gas milik PGN. "Meski disain SPBGG-nya untuk kendaraan kecil, namun kami akan sesuaikan untuk kendaraan busway," katanya. Nur menambahkan, pasokan gas bagi kendaraan busway itu diperkirakan mencapai satu juta meter kubik per bulan yang akan diambil dari lapangan gas milik BP Indonesia.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006