Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Republik Indonesia (RI) bersama Korea Selatan sepakat bekerja sama untuk mengembangkan produk UKM ecogreen atau produk yang lebih ramah lingkungan agar daya saing ekspornya meningkat.

"Untuk kepentingan itu, Indonesia akan mengirimkan SDM untuk melakukan Training of Trainers (TOT) ke Korea Selatan dalam rangka pengembangan produk ramah lingkungan," kata Menteri Koperasi dan UKM, Sjarifuddin Hasan, di Jakarta, Rabu.

Pihaknya telah bertemu dengan Administrator SMBA Korea Selatan, Dong-Sun KIM, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri APEC Bidang UKM di Big Sky Montana pada 20-21 Mei 2011.

Pada kesempatan itu, dua pihak telah menyepakati beberapa hal terkait pengembangan produk UKM ramah lingkungan.

"Kami sepakat untuk memantapkan kembali kerja sama pengembangan Green Business Center (GBC) yang akan diresmikan pada Juli 2011 di SME Tower Jakarta," katanya.

Pihaknya menilai Indonesia sangat perlu belajar dari Korea Selatan terkait produk ramah lingkungan karena selama ini negara tersebut mampu meningkatkan daya saing ekspornya karena sebagian produknya dinyatakan ramah lingkungan.

Selain kerja sama tersebut, dua pihak sepakat untuk bekerja sama dalam bidang pengembangan kewirausahaan bagi TKI dan TKW mulai dari sebelum berangkat, ketika bekerja, dan setelah kembali ke Tanah Air dari Korea Selatan.

"Kita kembangkan kerja sama antara UKM Indonesia dengan Korea Selatan dalam bidang industri peralatan kesehatan," katanya.

Menteri menambahkan, hal terpenting dalam pertemuan itu adalah Korea Selatan telah sepakat untuk membaharui dan memperluas cakupan kerja sama pengembangan UKM antara dua negara yang akan ditandatangani di Jakarta pada Juli 2011.

Gandeng Taipei

Pada kesempatan yang sama, Menteri juga bertemu dengan Wakil Menteri Ekonomi Chinese Taipei, Sheng-Chung LIN, yang menyepakati perluasan kerja sama pengembangan OVOP (One Village One Product) yang selama ini sudah dilakukan di Boyolali, Bogor, Cianjur, dan Bali.

"Selain itu juga kerja sama pengembangan kewirausahaan bagi TKI/TKW yang bekerja di Taiwan," kata Menteri Sjarifuddin.

Pihak Taiwan menawarkan kerja sama untuk pengembangan UKM berpertumbuhan tinggi (High Growth SMEs) di Indonesia.

"Kami menyambut baik terhadap penawaran itu," demikian Sjarifuddin Hasan.

(H016/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011