Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dinilai makin diminati operator kapal pesiar atau cruise dunia terindikasi dari semakin meningkatnya jumlah kedatangan calls (cruise internasional) dalam tiga tahun terakhir.

"Indonesia semakin diminati operator cruise dunia hal ini terlihat dari data statistik jumlah kedatangan calls ke Indonesia yang terus-menerus naik dalam tiga tahun terakhir," kata Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) Sapta Nirwandar di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan, berdasarkan data statistik pada 2009 jumlah kedatangan cruise internasional ke Indonesia sebanyak 140 calls dan pada 2010 jumlahnya meningkat menjadi 213 calls.

Sementara pada 2011 angka kedatangan menurun menjadi 189 calls namun jumlah penumpang meningkat tajam.

Sebagai perbandingan bila pada 2010 dari 214 calls kapal pesiar ke Indonesia jumlah penumpang yang dibawa sebanyak 127.674 orang, pada 2011 dari 189 calls jumlah penumpangnya meningkat menjadi 135.608 orang.

"Operator cruise dunia banyak beralih ke jenis kapal generasi terbaru yakni mega cruise seperti kapal pesiar terbesar saat ini Oasis of the Seas yang dapat mengangkut 6.360 penumpang dan 2.165 awak kabin," kata Sapta.

Contoh mega cruise yang lain seperti Rhapsody of The Seas milik Royal Carribean Internasional yang berkapasitas 2.435 penumpang dan 765 awak kapal. Kapal tersebut tercatat pernah berlabuh di Lombok belum lama ini.

Menurut Sapta, beralihnya para operator ke jenis kapal mega cruise akan menjadi peluang bagi Indonesia sebagai salah satu destinasi cruise dunia.

"Namun ini juga akan menjadi tantangan terutama dalam mempersiapkan sarana dan prasarana agar memadai," katanya.

Untuk mendorong hal itu, pihaknya menyelenggarakan seminar bertema Cruise Development of Indonesia: How to Meet The Challenge of The Increasing Tonnage and Capacity of The Cruise Ships di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta pada 30 Mei 2011.

Acara itu bertujuan untuk memantapkan program, meningkatkan koordinasi dan sinergi antara para pemangku kepentingan khususnya di sektor kebaharian, sekaligus mendukung pembangunan dan pengembangan pelabuhan berikut infrastruktur pendukungnya.

"Infrastruktur pendukung ini erat kaitannya dalam meningkatkan jumlah dan kualitas pelayanan terhadap kunjungan kapal pesiar ke Indonesia," katanya.

Seminar itu akan menghadirkan narasumber dari dalam dan luar negeri di antaranya konsultan manajemen kapal pesiar, praktisi dan operator kapal pesiar internasional, serta otoritas pelabuhan di Indonesia.(*)

(T.H016/R010)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011