Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan dimulainya pembangunan sejumlah proyek kelistrikan yang dilaksanakan PT PLN (Persero).

Juru bicara PLN Bambang Dwiyanto dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat mengatakan, peresmian dijadwalkan bersamaan dengan peluncuran Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta, Jumat .

"Proyek yang dimulai pembangunannya itu ada PLTA dan PLTS," kata Bambang Dwiyanto.

Proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang diresmikan pembangunannnya adalah Peusangan 1 berkapasitas 2x22,5 MW dan Peusangan 2 2x21,5 MW di Takengon, Aceh.

Kedua proyek yang ditandatangani pekerjaan sipilnya mulai 18 Maret 2011 akan dikerjakan selama 94 bulan dengan jadwal operasi pada kuartal keempat 2015.

Sebagian besar pendanaan proyek yang studinya dilakukan sejak tahun 1970 itu berasal dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) senilai Rp2,6 triliun.

Sementara, total biaya proyek ditaksir sekitar Rp2,96 triliun.

Menurut Bambang, PLTA Peusangan akan meningkatkan keandalan pasokan di wilayah Sumatera Utara dan Aceh melalui sistem 150 kV.

"Dengan masih banyaknya pembangkit berbahan bakar minyak, maka beroperasinya PLTA ini membuat biaya menjadi lebih murah," katanya.

Sedang, proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berlokasi di Pulau Miangas, Sulut dan Pulau Sebatik, Kaltim.

Proyek PLTS Miangas berbiaya Rp5,02 miliar yang dananya bersumber dari Anggaran PLN (APLN).

Daya yang dibangkitkan mencapai 85 KW saat beban puncak dengan lama pekerjaan selama tiga bulan.

Penghematan yang didapat dibandingkan memakai BBM sebesar Rp1,2 miliar per tahun.

Bambang melanjutkan, Presiden Yudhoyono juga akan meresmikan dimulainya pembangunan PLTS di Pulau Sebatik, Kaltim dengan daya 340 kW saat beban puncak.

Pendanaan proyek yang akan dikerjakan selama tiga bulan tersebut bersumber dari APLN senilai Rp11,33 miliar.

"Penghematan yang didapat Rp0,3 miliar per tahun," ujarnya.

Menurut dia, kedua proyek tersebut merupakan bagian Program PLTS 100 Pulau.

Program itu merupakan terobosan PLN untuk mempercepat rasio elektrifikasi di pulau-pulau yang belum terlistriki atau masih memakai BBM khususnya di Indonesia bagian timur.

PLN menargetkan pembangunan PLTS di 100 pulau dengan total daya 22.000 kW saat beban puncak pada tahun 2011.  (K007/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011