Nusa Dua (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Pak Ui Chun membahas hubungan ekonomi bilateral kedua negara.

"Membahas bebebapa isu ekonomi bilateral," katanya, di Nusa Dua, Bali, Jumat, ketika ditanya tentang pertemuan tertutup antara Menlu Iran dan Korea Utara.

Menlu Iran dan Korea Utara diinformasikan melakukan pertemuan tertutup di Hotel Conrad, Nusa Dua, setelah menghadiri acara Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-16 GNB di Nusa Dua.

Menlu Iran yang ditemui setelah pertemuan bilateral dengan Menlu RI Marty Natalegawa, menegaskan pertemuan tersebut hanya membicarakan permasalahan ekonomi.

Ketika ditanya tentang kerja sama dengan Korea Utara untuk pembuatan rudal, Menlu Iran menyangkal hal tersebut. Ia mengatakan Iran memiliki teknologi yang cukup, sehingga tidak memerlukan bantuan negara lain.

Sementara itu, sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran menyangkal laporan panel PBB, yang menuduhnya berbagi keahlian dan perangkat peluru kendali (rudal) balistik dengan Korea Utara, yang melanggar sanksi PBB.

"Kami selalu menyangkal propaganda dan laporan palsu mengenai kerja sama antara kami dan Korut dalam alih teknologi atau perangkat rudal balistik," kata juru bicara kementerian Ramin Mehmanparast dalam jumpa pers mingguan.

Ia mengatakan bahwa kemampuan rudal Iran telah mencapai "tahap tidak membutuhkan teknologi atau suku cadang dari negara lain".

Mehmanparast mengatakan itu sebagai tanggapan terhadap laporan badan PBB, yang berusaha diblokir Beijing dan mengatakan bahwa Teheran dan Pyongyang diduga berbagi teknologi rudal balistik.

Iran mengatakan program rudalnya merupakan hasil buatan dalam negeri, tetapi sejumlah pengulas Barat mengatakan beberapa senjatanya merupakan model lain dari milik Korut.

Ditambah dengan program nuklir bermasalah, program rudal Iran menaikkan kecemasan bahwa negara itu kemungkinan sudah mendapatkan cara membuat sistem peluncuran hulu ledak nuklir, ambisi yang disangkal keras oleh Teheran.

(H017/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011