Merak (ANTARA News) - Ribuan truk ekspedisi pada Sabtu mengentre untuk masuk ke Pelabuhan Merak, Banten, dan membentuk barisan sepanjang empat kilometer dari Jalan Cikuasa Atas hingga gerbang tol menuju pelabuhan.

"Kami sudah tiga jam masih tertahan di Jalan Cikuasa dan dipastikan kami bisa menyeberang pada malam hari nanti," kata Suryadi, seorang supir truk yang mengangkut sepeda motor dan hendak menuju Padang.

Ia mengatakan, dirinya berangkat dari Jakarta pukul 04.30 WIB dan terjebak kemacetan pagi di Jalan Tol Merak hingga Pelabuhan Merak.

Antrean panjang ini, kata dia, seluruh angkutan truk datang secara bersamaan setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan operasional angkutan truk.

"Kami berangkat dari Jakarta pagi-pagi karena khawatir siang hari adanya pelarangan operasional," ujarnya.

Menurut dia, kemungkinan antrean angkutan tersebut akibat dampak adanya pembatasan waktu operasional truk sehingga kendaraan yang akan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni menumpuk di Pelabuhan Merak.

"Saya berharap malam nanti bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, karena jika berangkat Minggu (29/5) besok, saya mengalami kerugian," ujarnya.

Manajer Operasional PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Cabang Merak, Jailis Anas, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengoptimalkan seluruh kapal roll on roll of (ro-ro) karena mengalami kerusakan.

Namun, kata dia, pihaknya saat ini menambah pengoperasian Kapal Ro-Ro dari 20 menjadi 23 armada untuk mengatasi kepadatan truk yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni.

Sedangkan, 19 Kapal Ro-Ro tidak beroperasi karena sedang dalam perawatan dan docking.

Selain itu juga antrean disebabkan tidak beroperasinya empat dermaga yang sedang dalam perbaikan.

"Kami akan bekerja keras untuk mengatasi antrean angkutan truk yang terjadi sejak Jumat dinihari," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011