Jakarta (ANTARA) - Pemerintah sudah mengantisipasi peningkatan kebutuhan fasilitas karantina akibat peningkatan jumlah pekerja migran Indonesia yang pulang ke Tanah Air pada masa libur akhir tahun.

Dalam konferensi pers mengenai penanganan pandemi COVID-19 yang diikuti melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin pagi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dalam upaya mencegah persebaran SARS-CoV-2 varian Omicron, pemerintah telah menyiapkan tambahan fasilitas karantina bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri, termasuk pekerja Indonesia yang pulang dari luar negeri.

Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, pemerintah sudah menyiapkan sejumlah fasilitas karantina di wilayah Provinsi DKI Jakarta, antara lain Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet (4.916 tempat tidur), Wisma Atlet Pademangan (5.796 tempat tidur), dan hotel (16.588 tempat tidur).

Fasilitas karantina juga disediakan di Rusun Pasar Rumput (11.892 tempat tidur), Rusun Nagrak Cilincing (2.352 tempat tidur), Rusun Daan Mogot (1.500 tempat tidur), dan Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan DKI Jakarta (480 tempat tidur).

Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan juga menyiapkan gedung-gedung yang sebelumnya difungsikan sebagai fasilitas karantina untuk menampung pelaku perjalanan dari luar negeri.

"Kita pakai seperti Wisma Atlet di Nagrak, penjajakan di Wisma Haji, sudah kita persiapkan di Surabaya, juga di daerah-daerah kedatangan luar negeri (jalur) laut, yaitu di Batam, dan (tempat kedatangan dari jalur) darat," katanya.

Menteri Kesehatan memastikan fasilitas karantina tersedia saat ini bisa menampung semua pelaku perjalanan yang datang dari luar negeri. "Kenapa? Kita lihat banyak yang datang dari Malaysia ke kita, itu sudah dihitung, jumlahnya sudah dipersiapkan," katanya.

Ia menjamin antrean panjang pelaku perjalanan yang hendak menggunakan fasilitas karantina seperti pada awal pemerintah menerapkan perpanjangan masa karantina pelaku perjalanan dari luar negeri menjadi 10 hari tidak akan terjadi lagi.

"Memang bedanya sekarang karantinanya sepuluh hari, jadi di awal-awal kemarin ada sedikit kepadatan, tapi sekarang sudah ditambah (fasilitas karantinanya)," katanya.

Baca juga:
BNPB jajaki kemungkinan membuka fasilitas karantina di Surabaya
Pemerintah tambah tiga tempat karantina bagi pelaku perjalanan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021