Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore menguat mendekati 8.500 per dolar AS, tepatnya berada pada 8.536 atau 17 poin lebih baik dibanding posisi penutupan pekan kemarin 8.553 per dolar.

Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan bahwa pasar masih positif terhadap rupiah karena dolar AS berlanjut melemah.

Pasar sebenarnya agak sepi karena bursa Wall Street dan Eropa tutup menyambut hari libur nasional, katanya.

Jadi, lanjut dia, belum ada isu positif yang mendorong pelaku melakukan pembelian rupiah lebih besar dibanding hari-hari sebelumnya.

Kenaikan rupiah itu juga karena faktor fundamental ekonomi Indonesia yang terus meningkat. Menurut dia, dolar AS melemah terhadap hampir semua mata uang Asia yang memberikan sentimen positif terhadap pasar uang Indonesia khususnya rupiah.

"Kami optimis rupiah masih akan bergerak naik lagi hingga mencapai Rp8.500 per dolar, " ucapnya.

Faktor utama pembelian rupiah, menurut dia, juga akibat deflasi yang akan terjadi pada bulan Mei.

Deflasi itu memberikan kepercayaan bahwa ekonomi nasioal akan makin tumbuh dengan baik, ujarnya.

Apalagi Indonesia sangat diuntungkan dengan aksi China yang menahan investasi baru di negaranya.

Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi di negara tirai bambu cukup tinggi, China khawatir akan terjadi inflasi yang besar, katanya.

(H-CS/R007)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011