Jakarta (ANTARA News) - PT Martina Berto Tbk (MBTO) menargetkan penjualan senilai Rp653 miliar selama 2011 atau naik 15,3 persen dibanding 2010 yang hanya senilai Rp566 miliar.

Direktur Utama MBTO Bryan David Emil, di Jakarta, Selasa, mengatakan peningkatan penjualan tahun ini akan dipicu dari produk baru yang akan diluncurkan oleh perusahaan.

"Penjualan tahun ini akan didorong dari produk baru yang akan diluncurkan. Sementara, penjualan produk perusahaan yang diekspor memberikan kontribusi sebesar 2,5 persen," kata dia usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).

Peningkatan target penjualan itu, kata dia, juga akan mendukung peningkatan pendapatan sepanjang tahun ini yang ditargetkan sebesar 19,5 persen menjadi Rp360 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp301 miliar.

"Dengan peningkatan penjualan dan pendapatan tahun ini, perseroan memprediksi dapat mencapai peningkatan laba bersih sekitar 31 persen menjadi Rp48 miliar pada 2011," katanya.

Sementara itu, pertumbuhan operasional perseroan juga ditargetkan meningkat 18,1 persen dari Rp51,7 miliar menjadi Rp61 miliar.

Terkait dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), Bryan mengatakan pihaknya telah menggunakan sekitar 20 persen dari total dana IPO yang mencapai Rp250 miliar.

"Sampai saat ini dana IPO yang terpakai sebesar Rp54 miliar yang digunakan untuk melunasi utang kepada Bank CIMB Niaga dan Rp785 juta untuk pengembangan Martha Tilaar Shop. Sisanya ditempatkan di dalam deposito dan penggunaannya akan mengikuti rencana sesuai prospektus," ujarnya.

Sebelumnya, dipaparkan dalam IPO MBTO, dana IPO sebesar Rp262,700 miliar sekitar 54 persen akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru di Cikarang serta pembelian mesin-mesin produksi dan utilitas.

Sisanya, akan digunakan untuk pembiayaan modal kerja seperti renovasi gedung, pengembangan Martha Tilaar Shop (MTS) sebagai pelayan konsumen di dalam negeri dan sebagai market entry point di kawasan Asia-Pasific, serta beragam pengembangan lainnya.

Sementara pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan MBTO Handiwidjaja menambahkan, dalam RUPST Martina Berto yang merupakan salah satu anak perusahaan Martha Tilaar Group, telah menyepakati untuk membagikan dividen sebesar Rp10 per saham atau setara dengan Rp10,7 miliar (29,1 persen) dari laba bersih 2010 yang sebesar Rp36,7 miliar.

"Recording date dividen MBTO adalah 8 Juli 2011 dan pembagian dividen akan dilakukan pada 22 Juli 2011," ujar dia.

Sertifikat Halal

Beberapa merek yang diproduksi PT Martina Berto dalam beberapa bulan ini akan mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Direktur Produksi Martina Berto Anita Dwiyana, mengatakan ada sembilan merek yang yang tengah menunggu sertifikat halal yakni Dewi Sri Spa, PAC, Biokos, Caring, Rudy Hadisuwarno, Belia, Mirabella, Sariayu, dan Cempaka.

"Pada dasarnya bahan yang kami gunakan adalah halal karena dari tumbuh-tumbuhan. Saat ini kami sedang dalam persiapan mendapatkan sertifikat halal. Data bahan bakunya sudah diselesaikan. Seluruh karyawan juga sudah mendapatkan training sertifikat halal. Tiga sampai enam bulan diharapkan sudah selesai," kata dia.

Direktur Pemasaran MBTO Samuel E Pranata menambahkan, dengan sertifikat halal tersebut, diharapkan permintaan yang berasal dari negara-negara Timur Tengah akan meningkat.

"Sementara ini kami melakukan pemasaran ke Yordania. Tapi masih kecil skalanya," ujarnya.

Untuk mendukung kinerja perusahaan, kata dia, pihaknya tengah menyiapkan pembukaan Martha Tilaar Shop di beberapa tempat tahun ini sebanyak tujuh hingga 10 Martha Tilaar Shop.

"Total yang kami punya sebanyak 14 toko, ditargetkan pembukaan sekitar 7-10 toko tahun ini dengan nilai investasi sebesar Rp300-500 juta per toko," kata dia.
(T.KR-ZMF/B/N002/N002)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011