Jakarta (ANTARA) -
Anggota Komisi IX DPR Darul Siska menilai penanganan kasus COVID-19 di Indonesia sepanjang 2021 sudah cukup baik.
 
Darul Siska di Jakarta, Selasa, mengatakan meski sudah cukup baik, namun kewaspadaan terhadap penyebaran virus perlu terus ditingkatkan.
 
Dia mengatakan keberhasilan dalam pengendalian COVID-19 jangan sampai membuat lengah. Sebab, ancaman COVID-19 selalu ada, apalagi saat ini ada varian Omicron.
 
Darul meminta masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan. Kepada pemerintah, dia berharap terus melaksanakan program vaksinasi.
 
"Tetap melanjutkan vaksinasi bagi anak-anak dan pada waktunya vaksinasi bagi balita, jika vaksinnya sudah tersedia," kata Darul.
 
Masyarakat yang hingga saat ini belum divaksin perlu diedukasi. Pemerintah bisa menggerakkan mahasiswa dan generasi muda turun ke desa-desa terlibat dalam sosialisasi vaksinasi.
 
Kemudian, lanjut dia perlunya melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, para ulama atau tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan mahasiswa, para pendidik bersama-sama dengan aparat pemerintah mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk ikut vaksinasi.

Baca juga: Luhut ajak pengusaha jaga momentum pemulihan ekonomi

Baca juga: Sri Mulyani pastikan jaga akuntabilitas keuangan dalam tangani COVID
 
Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan menilai cakupan vaksinasi harus tetap ditingkatkan, terutama untuk daerah yang cakupannya masih rendah.
 
"Vaksinasi anak juga harus dilakukan dengan cepat," ucap Iwan.
 
Ada beberapa hal yang bisa diperkuat agar penanganan COVID-19 di tahun depan semakin baik. Seperti pemantauan indikator PPKM, pelacakan kontak erat yang cepat dan teliti.
 
Kemudian, sejumlah potensi masih bisa dimanfaatkan agar penanganan COVID-19 makin maksimal, seperti soal komunikasi massa yang baik dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan influencer.
 
Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyampaikan perkembangan upaya pemerintah menangani COVID-19 melalui vaksinasi hingga saat ini telah mencapai 109 juta jiwa lebih.
 
Atau, angka tersebut sudah mencapai 55 persen dari jumlah target yang akan divaksinasi, yaitu sejumlah 208 juta. Sementara, dosis pertama kata dia telah mencapai 143 juta lebih atau 72 persen.
 
"Saya kira kita perlu apresiasi upaya ini. Sebagai salah satu upaya mengendalikan penyebaran COVID-19, vaksinasi harus terus kita dorong agar mencapai 100 persen," tutur Nurhadi.
 
Selain itu, lanjut dia tren penurunan kasus hingga saat ini harus diakui cukup menggembirakan, meskipun saat ini terus dalam bayang-bayang Omicron.

Baca juga: Momentum perkembangan positif penanganan pandemi harus dijaga
 
“Karenanya sejauh ini pemerintah telah banyak melakukan upaya-upaya preventif dan kuratif yang harus terus didukung oleh semua lapisan masyarakat,” ucapnya.
 
Di samping itu, menurut dia upaya koordinasi, komunikasi, dan melakukan kebijakan-kebijakan penanganan penyelesaian pandemi ini dengan komponen bangsa tidak boleh kendur. "Terutama vaksinasi dan kebijakan preventif lainnya," tukasnya.
 
Dia menyebutkan kerja sama dengan semua lembaga dan kementerian menjadi sesuatu hal yang harus terus dilakukan.
 
“Upaya menjadikan kesadaran masyarakat akan bahaya COVID-19 dan perilaku sadar hidup bersih dan sehat tampaknya masih menjadi PR besar kita, karenanya kebijakan-kebijakan pemerintah untuk terus melakukan evaluasi harus dilakukan,” ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021