Kuala Lumpur, Malaysia (ANTARA News) - Perdana Menteri Malaysia Datuk Mohd Najib bin Tun Abdul Razak di Kuala Lumpur, Sabtu, menyatakan akan segera mengirimkan tim kementerian terkait untuk menjajaki peluang kerja sama perdagangan sapi dan beras dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

Hal tersebut dikemukakannya ketika menerima kunjungan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo bersama Pangdam VII Wirabuana Mayjen Amril Amri, Kapolda Sulsel Irjen Johny Waenal Usman, Pangkoopsau Marsekal Muda TNI R Agus Munandar, Danlantamal Brigjen TNI Marinir Chaidier Patonnory, Ketua Pengadilan Tinggi Sulsel Muhammad Ramli dan Kepala BKPMD Sulsel Irman Yasin Limpo di kediaman pribadinya di Jalan Taman Duta, Kuala Lumpur.

Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan akan mengirim menteri pertanian dan menteri terkait lainnya ke Makassar untuk menjajaki kemungkinan impor sapi dan beras Sulsel.

Ia berharap, Sulsel dapat mengekspor sapi ke Malaysia dengan harga yang lebih kompetitif dengan sapi India yang selama ini diimpor oleh Malaysia. Jika harga sapi yang ditawarkan Sulsel sesuai dengan yang diharapkan, Sulsel cukup mengirimnya dalam bentuk daging beku.

"Asal tidak mahal, kami pasti prioritaskan Sulsel," kata Najib yang juga menyatakan keterbukaannya untuk mengimpor beras dari Sulsel dengan syarat yang sama yaitu harga yang ditawarkan dapat bersaing dengan harga beras lainnya yang diimpor Malaysia.

Dalam pertemuan tersebut, gubernur juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel telah melepas subsidi pemerintah daerah sebesar Rp500 juta terhadap maskapai penerbangan Malaysia, Air Asia yang melayani rute penerbangan langsung Makassar-Kuala Lumpur karena keterisian penumpangnya telah mencapai 85 persen.

Hal lain yang dibicarakan adalah perkembangan kerja sama Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar di bidang pertanian dan industri.

Kerja sama tersebut seperti yang dikatakan gubernur pada perdana menteri telah menghasilkan kapsul dan minuman instan dari daun paliasa untuk pengobatan hepatitis. Najib pun berharap kerja sama riset tersebut dapat terus dikembangkan agar bermanfaat bagi banyak orang. (*)
(T.KR-RY//M027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011