Jakarta (ANTARA News) - Kementerian BUMN mengusulkan jumlah setoran dividen BUMN pada APBN 2012 sebesar Rp25 triliun-Rp26 triliun, lebih rendah dibanding setoran dividen pada tahun 2011 sebesar Rp30,763 triliun.

"Setoran dividen pada APBN 2012 merupakan hasil laba bersih BUMN tahun buku 2011," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.

Menurut Mustafa, rencana penurunan dividen sudah dibahas antara Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Bappenas.

"Pemerintah sudah mencapai kesepakatan, tinggal selanjutnya pembahasan untuk mendapat persetujuan dari DPR," kata Mustafa.

Menurut Mustafa, penurunan setoran dividen pada APBN 2012 didorong upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi di seluruh BUMN.

"Penurunan setoran akan disesuaikan dengan masing-masing sektor BUMN." ujarnya.

Ia menjelaskan, penurunan dividen pada sektor perbankan dapat diarahkan untuk program peningkatan ekspansi kredit, sektor manufaktur untuk meningkatkan kapasitas produksi, sektor jasa untuk meningkatkan kualitas layanan, sektor energi menambah ladang dan memperluas areal tambang.

"Dengan ekspansi usaha BUMN tersebut diharapkan akan memicu performa keuangan perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan setoran pajak, termasuk memacu penambahan lapangan kerja," ujarnya.

Perbaikan kinerja keuangan distimulasi program efisiensi, optimalisasi anggaran dan sumber daya yang memicu peningkatan produktivitas, dan mendorong daya saing perusahaan.

Menurut catatan, total setoran dividen BUMN tahun 2011 mencapai Rp30,763 triliun, terdiri atas Rp27,590 triliun dividen tunai dan Rp3,173 triliun dividen interim.

Sedangkan pada APBN 2010 realisasi setoran dividen BUMN terhadap APBN mencapai Rp30,09 triliun, naik dari tahun 2009 sebesar Rp29,5 triliun.

"Tahun 2012 kita berharap seluruh setoran dividen BUMN dalam bentuk tunai, atau diusahakan tidak ada dividen interim," ujarnya.

Saat ini jumlah BUMN sebanyak 141 perusahaan yang bergerak di 17 sektor perekonomian nasional.

Pada akhir tahun 2010, tercatat total pendapatan yang berhasil dibukukan mencapai Rp1.129 triliun, dengan laba bersih mencapai Rp98,606 triliun.

Adapun total asset sebesar Rp2.476 triliun, dengan ekuitas mencapai Rp617 triliun.
(R017/M012)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011