Jakarta,7/6 (ANTARA) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mewakili Presiden SBY memimpin delegasi RI menghadiri KTT Kehutanan Tiga Basin (Amazonia, Congo, dan Asia Tenggara) di Congo, tanggal 2 dan 3 Juni 2011. Karena Presiden RI dianggap pelopor dalam perubahan iklim, Menteri Kehutanan mewakili Presiden SBY diberi kesempatan pertama pidato pada KTT tersebut, baru berikutnya para kepala negara yang hadir di Brazaville. Basin adalah kawasan daerah aliran sungai yang meliputi beberapa negara.

     KTT dihadiri oleh 6 Presiden, 3 wakil presiden, 2 perdana menteri, dan 5 pejabat setingkat menteri serta 3 duta besar dari ketiga basin Amazonia, Congo, dan Asia Tenggara. China diwakili pejabat setingkat direktur sebagai pengamat. Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang hadir pada KTT tersebut. Amazonia diwakili oleh Brazil, Colombia, dan Guyana, sedangkan dari Afrika hadir belasan negara. Indonesia menjadi anggota Biro Konferensi, sehingga dapat terus mengikuti perjalanan kerjasama antar kawasan ini.

     KTT telah menyepakati Deklarasi Tiga Basin tentang Kehutanan yang bertujuan mengembangkan kerjasama mencari solusi untuk memperbaiki pengelolaan sumber daya hutan yang secara global sangat penting. KTT juga sepakat untuk memperjuangkan kepentingan negara berkembang di 3 region tersebut untuk menagih janji negara maju dalam pendanaan fast track REDD+ dapat direalisir pada COP 17 Durban bulan Desember 2011. Draft perjanjian yang telah disepakati akan dibahas lebih lanjut disela-sela Sidang Umum PBB di New York bulan september 2011, dan diharapkan dapat tuntas dan ditandatangani paling lambat pada konferensi Rio+20 di Brazil bulan Juni 2012. Presiden Guyana ditunjuk sebagai duta besar 3 regional hutan tropis. Secara politis, KTT di Brazaville, Congo ini penting karena selama ini yang menjadi referensi hanya Bali Action Plan.

     KTT ini juga diapresiasi oleh PBB terkait Tahun Internasional Kehutanan. Negara-negara di 3 Basin ini memiliki hutan tropis seluas 2,35 milyar ha, memiliki penduduk berjumlah 1,03 milyar jiwa (44% di desa) dengan GDP US$5,959.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Drs. Bintoro, Msi, Kepala Bidang Pemberitaan dan Publikasi, Kementerian Kehutanan

Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011