Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diminta mengkaji penerapan teknologi komunikasi berbasis Voice over Internet Protocol (VoIP), untuk menghindari politisasi pihak tertentu. "Dengan kajian yang mendalam, masyarakat luas diharapkan dapat mengerti dan memahami perkembangan teknologi VoIP termasuk manfaatnya," kata Sekjen Himpunan Pemerhati Pos Telematika Indonesia (HPPTI), Lukman Adjam, di Jakarta, Minggu. Demikian diungkapkan Lukman, menanggapi adanya tudingan bahwa penggunaan VoIP akan merugikan pihak tertentu termasuk negara. "Jadi, tidak bisa langsung berasumsi penerapan VoIP ini merugikan negara, ataupun pihak tertentu. Untuk itu perlu kajian mendalam yang melibatkan praktisi," tegas Lukman. VoIP adalah teknologi yang bisa kompresi percakapan telepon yang semula satu sambungan digunakan oleh satu orang, menjadi delapan sampai 16 percakapan secara bersamaan. Lukman menjelaskan, kemajuan teknologi telekomumikasi termasuk layanan VoIP, tidak dapat dibendung, tapi justru sebaliknya harus dimanfaatkan karena jelas menguntungkan masyarakat. Dicontohkannya, ratusan ribu pekerja Indonesia di luar negeri lebih memilih berkomunikasi kepada kerabatnya di Indonesia karena terbukti tarifnya lebih murah. Dengan jalur komunikasi yang lebih banyak maka biaya percakapan jadi murah, trafik meningkat, serta memotivasi praktisi telematika untuk mencari teknologi yang lebih efisien dan murah dari sisi investasi. Menurut Lukman, jika dibandingkan, pendapatan dari satu jalur komunikasi yang dipakai sendiri melalui layanan komunikasi biasa, penggunaan teknologi VoIP akan meningkatkan pendapatan sedikitnya Rp1.430 per jalur per menit dan bisa mencapai Rp6.080 jika menghubungi telepon seluler. Perhitungan itu didasarkan pada trafik percakapan telepon dari luar negeri ke Indonesia yang disebut dengan trafik terminasi, sebaliknya, komunikasi dari Indonesia ke negara lain disebut trafik originasi. "Dari trafik originasi, operator akan memperoleh keuntungan minimal empat kali lipat dari sebelum mengimplementasikan teknologi VoIP," ujarnya Lukman. Selanjutnya, hubungan antara kota-kota di dalam negeri, keuntungan teknologi VoIP dapat dirasakan dari efisiensi jalur komunikasi yang tersedia akan semakin meningkat. "Jadi tidak masuk akal, jika teknologi VoIP disebutkan merugikan," tegas Lukman.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006