Jakarta (ANTARA News) - Komisi VII DPR menyepakati produksi minyak mentah dan kondensat dalam RAPBN 2012 antara 950.000-970.000 barel per hari.

Kesepakatan yang dicapai dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Darwin Saleh di Jakarta, Selasa sesuai dengan usulan pemerintah sebelumnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo optimistis dengan target produksi tersebut, meski rata-rata selama 2011 sampai 31 Mei hanya 906.460 barel per hari.

Menurut dia, sejumlah alasan optimisme pemerintah antara lain potensi tambahan yang bisa dicapai adalah 73.174 barel per hari.

Angka itu berdasarkan laporan Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) yang menyebutkan terdapat 29 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) belum mencapai target APBN 2011 sebesar 73.174 barel per hari.

Data BP Migas juga menyebutkan sebanyak 14 KKKS melebihi target APBN 2011 dengan volume 8.598 barel per hari.

Evita menambahkan, selain berdasarkan realisasi 2011, pemerintah juga akan meningkatkan pengawasan serta koordinasi dengan instansi lain termasuk pemerintah daerah untuk mencapai target tersebut.

Dalam rapat juga disepakati asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) sebesar 75-95 dolar AS per barel.

Realisasi produksi minyak antara 1 Januari sampai 31 Mei 2011 tercatat 906.460 barel per hari.

Dengan rincian antara lain PT Chevron Pacific Indonesia 359.170 barel per hari, PT Pertamina EP 123.000 barel per hari, Total E&P Indonesia 88.830 barel per hari, dan ConocoPhillips Blok B (Natuna) 50.990 barel per hari.

Selanjutnya, produksi CNOOC SES 38.150 barel per hari. PHE (ONWJ) 30.580 barel per hari, Chevron Indonesia Company 26.020 barel per hari, dan Medco Sumatera (Rimau dan SSE) 24.430 barel per hari.

Lalu, produksi Mobil Cepu Ltd 21.180 barel per hari, Petrochina International (Jabung) 17.350 barel per hari, Vico (Sanga-Sanga) 16.260 barel per hari, dan PHE West Madura Offshore 15.240 barel per hari.(*)
(T.K007/S022)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011