Inti skema Public Private Partnership adalah untuk menciptakan iklim investasi yang kompetitif, khususnya dalam menarik minat swasta untuk membiayai pembangunan infrastruktur.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menawarkan 79 proyek infrastruktur dengan skema kemitraan pemerintah dan swasta (public private partnership/PPP) senilai 53,4 miliar dolar AS.

"PPP Project Plan Book 2011 itu terdiri dari tiga kategori, yaitu proyek siap ditawarkan, proyek prioritas, dan proyek potensial," kata Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna dalam peluncuran PPP Project Plan Book 2011 di Gedung Bappenas Jakarta, Kamis (9/6).

Ia menyebutkan, dari jumlah itu, terdapat 13 proyek baru, di mana sebelumnya pemerintah mengeliminasi 33 proyek yang terdapat pada buku rencana tersebut.

Dedy juga menyebutkan, sebanyak 13 proyek senilai 27,52 miliar dolar AS merupakan proyek yang siap ditawarkan. Sebanyak 21 proyek merupakan proyek prioritas dengan nilai 10,38 miliar dolar AS, dan 45 proyek senilai 15,5 miliar dolar AS.

"Sementara itu terdapat 16 proyek kerja sama yang sedang dan akan transaksi pada tahun 2011, dengan nilai sebesar 32,33 miliar dolar AS," kata Dedy.

Sementara itu Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana mengatakan, inti utama pembangunan infrastruktur dengan skema PPP adalah untuk menciptakan iklim investasi yang kompetitif, khususnya dalam menarik minat swasta untuk membiayai pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Infrastruktur menjadi faktor utama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara termasuk Indonesia. Saat ini dari 139 negara yang tergabung dalam World Economic Forum 2010-2011 Global Competitiveness Index, Indonesia menempati peringkat 44 atau meningkat 10 peringkat dan peringkat infrastruktur pun meningkat dibanding tahun lalu, namun pemerintah bertekad untuk lebih meningkatkannya kembali tahun ini.

Selain itu, berbagai lembaga pemeringkat juga memberikan nilai cukup baik pada Indonesia, sehingga Indonesia kembali menawarkan proyek-proyek infrastruktur dengan skema PPP, yang dituangkan dalam PPP Project Plan Book 2011.

Menurut Armida, ada tiga fungsi utama peluncuran PPP Project Plan Book 2011 yaitu pertama, merencanakan proyek-proyek infrastruktur dengan skema PPP, yang di dalamnya akan bersinergi dengan kebijakan-kebijakan nasional dan alokasi belanja.

Kedua, menginformasikan kepada kalangan swasta tentang persiapan proyek infrastruktur PPP, inisiasi proyek-proyek baru, dan tender proyek yang siap jual. Ketiga, memonitor perencanaan dan pembangunan proyek-proyek infrastruktur PPP.

Sementara itu proyek infrastruktur yang siap ditawarkan antara lain jalan tol ruas Medan-Binjai, jalan tol Palembang-Indralaya, jalan tol Pandaan-Malang, jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan, jalan tol Sukabumi-Ciranjang, dan jalan tol Manado-Bitung.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011