San Francisco (ANTARA News) - Apple Inc akan membangun gedung bundar berbentuk pesawat ruang angkasa di markas besar perusahaan itu di Cupertino yang akan mempekerjakan 12.000 pegawai dan menjadi bangunan kantor terbaik di dunia, kata CEO perusahaan itu Steve Jobs seperti dikutip Reuters, Kamis WIB.

Jobs resminya sedang cuti sakit. Dia untuk kedua kalinya tampil di hadapan publik dalam dua hari, sejak Selasa lalu, untuk membeberkan rencananya kepada dewan kota Cupertino, California.

"Itu agak mirip pesawat ruang angkasa yang mendarat," kata Jobs, memamerkan gedung melingkar empat lantai dengan tembok bagian dalam yang besar pada sebidang tanah seluas 150 are.

"Tidak ada satu pun kaca lurus dalam gedung," kata dia. "Kami tahu bagaimana membuat potongan kaca terbesar di dunia untuk digunakan dalam arsitektur."

Jobs mengatakan Apple sudah tumbuh seperti "rumput liar", dan membutuhkan satu tempat untuk menempatkan kira-kira 12.000 orang. Bangunan besar baru akan menjadi penambah untuk kampus utama di 1 Infinite Loop.

"Itu agak aneh, 12.000 orang sekantor dalam satu gedung. Tetapi, kami sudah melihat taman kantor ini dengan banyak bangunan, dan taman-taman itu agak cepat membosankan, makanya kami akan melakukan sesuatu yang lebih baik dari itu," kata dia.

"Saya berpikir kami memiliki andil dalam gedung bangunan kantor terbaik di dunia," tambah dia sambil memamerkan sketsa gedung itu.
        
Dengan cepat dia menepis dua pertanyaan dari anggota dewan kota dengan menepis permintaan memberikan akses Wi-Fi gratis dan menegaskan bahwa peningkatkan jumlah pekerja di lokasi itu tidak akan terlalu membutuhkan usaha pengurangan lalu lintas akses internet.

Panorma gedung akan termasuk pohon-pohon, tanaman dan kebun buah aprikot, sebuah kenangan di masa awal Silicon Valley manakala Jobs tumbuh.

Apple membeli bagian terbesar lahan di situ dari Hewlett Packard Co, di mana Jobs mendapat pekerjaan musim panas pertamanya setelah menelepon idolanya yang juga pendiri HP, Bill Hewlett, untuk meminta suku cadang. (*)

Nenny

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011