Jakarta (ANTARA/JACX) - Foto benda berbentuk bulat panjang dengan ujung kerucut diklaim sebagai alutsista buatan Indonesia dalam unggahan di Facebook pada 7 Desember 2021.

Benda yang diklaim sebagai rudal balistik itu tampak diangkut menggunakan truk besar dan melewati jalan permukiman.

Berikut narasi yang terdapat pada unggahan tersebut:
“Jarang terlihat rudal balistik buatan Indonesia. Para ahli memperkirakan bahwa rudal ini memiliki jangkauan 1000km dan dapat membawa dua hulu ledak nuklir, cukup untuk menakuti China.”

Namun, benarkah bawa foto tersebut merupakan rudal buatan Indonesia?
 
Unggahan hoaks yang menyebut foto rudal balistik dengan hulu ledak nuklir buatan Indonesia. (Facebook)


Penjelasan:
Foto pada unggahan tersebut bukan menampilkan rudal balistik, melainkan paku bumi atau juga dikenal sebagai tiang pancang yang berfungsi sebagai penguat fondasi bangunan atau infrastruktur lain agar berdiri kokoh.

Tiang pancang merupakan bagian dari struktur bangunan dan ditempatkan di bawah tanah guna mengurangi tekanan atau beban suatu konstruksi dan seluruh isinya.

Tampilan gambar serupa sebagaimana terdapat pada unggahan Facebook tersebut juga terdapat pada sampul konten YouTube milik akun "seputar PROYEK".

Pada unggahan berjudul "Bring Monster MISSILES # teruus teruuus left LEST Tol Pemalang – Batang", gambar serupa dengan unggahan foto di Facebook terlihat pada menit pertama dan detik ke-41.

Konten YouTube itu juga menambahkan narasi di video sebagai berikut "Monster pembawa paku bumi ini seakan tak ada habisnya berjalan memasuki lokasi tol pemalang di Indonesia. Truk truk besar yang membawa misil sudah lama disiapkan untuk peluncuran."

Dengan demikian, unggahan Facebook yang memperlihatkan foto rudal balistik buatan Indonesia merupakan unggahan hoaks.

Klaim: Foto rudal buatan Indonesia
Rating: Disinformasi

Cek fakta: Hoaks! Helikopter Indonesia kibarkan bendera China

Baca juga: Menhan luncurkan Kapal Cepat Rudal 60 Meter kelima buatan PT PAL

Baca juga: Lima alutsista TNI terbaru di Tahun 2021

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022