Jayapura (ANTARA News) - Kematian Bripda Wahab Madeali, anggota Polres Boven Digul yang jenazahnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Kali Rensiki beberapa hari lalu diduga akibat dibunuh bukan karena kecelakaan tabrakan kapal.

Hal itu disampaikan pihak keluarga korban dan meminta Polri untuk mengusut tuntas kematian Bribda Wahab, karena ditemukannya sejumlah luka pada tubuh jenazah yang dicurigai akibat penganiayaan.

"Kami minta Polri melakukan otopsi terhadap jenazah korban yang telah dimakamkan. Sebab kami duga korban dibunuh di darat dan jenazahnya dibuang ke kali Rensiki," kata Paman korban Muhamad Arifin di Jayapura, Kamis.

Menurut dia, informasi awal yang diperoleh pihak keluarga saat korban dinyatakan hilang pada April lalu, Wahab tewas akibat kecelakaan perahu cepat saat menunaikan tugas patroli di kali Rensiki.

Kapal yang ditumpangi korban bertabrakan dengan kapal lain dan selama kurang lebih dua bulan lamanya, jasad korban tidak berhasil ditemukan di lokasi tabrakan kapal itu.

Namun beberapa bulan kemudian, lanjutnya, jasad Wahab ditemukan mengambang beserta pistol yang dibawa.

Kecurigaan pihak keluarga muncul melihat jasad korban yang selama dua bulan lamanya hilang, tetapi saat ditemukan beberapa hari lalu, kondisi jasadnya sekitar 80 persen masih utuh.

Selain itu juga ditemukan ada luka lubang di kepala diduga akibat ditembak serta memar pada kedua lutut kaki.

"Informasi awal kepada pihak keluarga, korban tewas akibat kecelakaan. Tetapi setelah melihat luka pada jasad mengindikasikan korban tewas akibat dianiaya dan jasadnya dibuang ke kali Rensiki beberapa hari lalu. Jasad Wahab setelah ditemukan langsung dimakamkan oleh rekan-rekannya, tanpa dihadiri Kapolres Bovendigul," ungkapnya.

Menanggapi hal itu, tegasnya, pihak keluarga meminta agar Polda Papua serius menyikapi kasus ini dengan melakukan otopsi ulang terhadap jasad korban yang telah dimakamkan.

"Pihak keluarga meminta otopsi sehingga kecurigaan bisa terjawab dengan bukti medis," tegas paman korban yang merupakan dosen di Universitas Cenderawasih Papua.

Secara terpisah Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Wachyono yang dihubungi wartawan, Kamis malam, mengatakan kematian Bripda Wahab Madeali murni akibat kecelakaan kapal speed boat di kali Rensiki.

Nakhoda kapal speed boat yang menabrak kapal patroli itu telah ditahan dan kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan Merauke guna menjalani persidangan.

Meskipun demikian, lanjut Wachyono, pihak keluarga bisa mengajukan permohonan otopsi ke Polres Bovendigul atau Polda Papua, mengingat sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh pihak keluarga.

"Polda Papua hingga saat ini belum menerima surat permohonan dari pihak keluarga terkait rencana otopsi yang bertujuan guna membuka penyebab tabir kematian Bripda Wahab. Pihak keluarga boleh saja menyampaikan dugaan dan untuk memastikan kematian korban dibunuh atau tidak, nantinya hasil visum yang akan terjawab," katanya. (ALX/R007/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011