Jakarta (ANTARA News) - Mabes Polri mengumumkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror telah menangkap empat warga Semarang dan Klaten, Jawa Tengah, yang dicurigai terkait dan menjadi anggota jaringan teroris pimpinan Noordin M. Top. "Kita menangkap empat orang, karena diduga menyembunyikan Noordin M. Top pasca-bom Bali II," kata Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Senin. Ia mengatakan, polisi memiliki waktu 7 x 24 jam untuk memeriksa keempat orang itu guna menentukan, apakah mereka terlibat dalam kasus terorisme atau tidak. Ketika ditanya pers mengenai tempat pemeriksaanpara tersangka teroris itu, Anton mengemukakan bahwa keempat orang itu masih diperiksa. Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri dan Densus 88 Anti-Teror Polda Jawa Tengah, hari Sabtu (14/1), menangkap empat orang yang diduga terlibat jaringan teroris. Mereka yang ditangkap adalah Joko alias Padang (45) dan Wahyu yang tinggal di Ruko Jalan Supriyadi Blok A No 9 Pedurungan Semarang, Ardi Wibowo (30), dan Aditia yang ditangkap di Cawas, Kabupaten Klaten. Penangkapan mereka merupakan hasil pengembangan pemeriksaan pelaku teror peledakan bom Bali II, yakni Dwi Widiarto alias Wiwid (31) warga Menjangan Semarang, Anif Solqanudin (29) wargha Pamularsih Semarang, Cholili (25) warga Malang Jatim. Empat orang yang ditangkap tersebut diduga menyembunyikan teroris yang paling dicari saat ini di Indonesia, yakni Noordin M. Top sebelum dan sesudah peristiwa ledakan Bom Bali II pada 1 Oktober 2005. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006