Bekasi (ANTARA News) - Bina marga membenahi kerusakan jalan di jalur tengah arus mudik yang longsor di Lumbir di Kabupaten Banyumas dan diharapkan selesai sebelum lebaran.

"Jalan yang berada di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat itu kita akan benahi dengan memberikan penahan pada sisi yang longsor dan kini tengah dikerjakan," kata Dirjen Bina Marga Kementrian PU, Djoko Murjanto, disela kunjungan ke jalur Pantura, Tengah dan Nagreg, Jumat.

Djoko bersama pejabat Kementrian Perhubungan, Pemprov Jateng dan Jabar meninjau jalur jalan di yang tengah dikerjakan.

Pada jalan yang longsor sekitar satu bulan lalu itu menjadi arus mudik jalur tengah yang dilewati banyak kendaraan dari arah Jakarta dan Jawa Barat menuju berbagai kota di Jawa Tengah serta Jawa Timur melalui lintas tengah.

Pengerjaan yang dilakukan adalah perbaikan sisi kiri jalan yang longsor dengan membuat penahan, pengerasan dan pengaspalan jalan dengan lebar jadi tujuh meter.

Ia menyatakan geometrik kontur tanah dititik longsoran terlalu tajam dan usai lebaran akan dilakukan pelurusan sehingga lebih kuat terhadap gerusan hujan.

"Pengerjaan jalan itu akan selesai sebelum Juli dan tentunya tidak ada kendala bagi kendaraan arus mudik yang akan melewati jalur itu setelah perbaikan," ujarnya.

Dirjen juga melakukan peninjauan perbaikan jalan di Cikalongsari seluas 1,3 Km, dan Arjawinangun sepanjang enam kilometer keduanya di Kecamatan Ciasem yang dilewati arus mudik melalui jalur Pantura.

Ia yang ditemani Dirjen Perhubungan Darat Departemen Perhubungan Suroyo Alimoeso itu menegaskan kedua ruas jalan itu telah mulai dikerjakan sejak Mei 2011 dengan kontrak hingga Oktober 2011.

Kedua ruas jalan itu tengah dilakukan pelebaran dari sebelas meter menjadi empat belas meter untuk empat jalur plus bahu jalan itu kini hanya bisa dilewati dua jalur saja sementara jalur lain ditutup selama masa perbaikan.

Pelaksanaan pekerjaan perbaikan tersebut menggunakan sistim daur ulang aspal untuk lapisan dasar yang sesui dengan kontur tanah tidak datar selanjutnya dilakukan binding dan menutup aspal pada bagian atasnya.

Setelah pengerjaan sampai tahap itu jalur dibuka untuk menampung luberan kendaraan selama Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri dan usai perayaan keagamaan Umat Islam tersebut pengerjaan jalan kembali dilanjutkan untuk pekerjaan finishingnya.

Ia menegaskan untuk wilayah Subang tidak ada lagi ruas jalan yang diperbaiki namun karena kondisi jalan yang terus menerus digunakan dan telah berusia tua maka bisa saja dalam beberapa waktu kedepan ada lagi kerusakan.

Untuk dua ruas jalan yang diperbaiki tersebut usianya telah cukup tua yaitu mencapai 20 tahun dengan lalulintas kendaraan harian mencapai 20 ribu perhari.

Dari sisi jumlah yang demikian padat, menurut Dirjen ruas jalan di Subang tersebut termasuk yang paling ramai dilewati termasuk bila dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia.(*)

(T.M027/A027)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011