New York (ANTARA News) - Dolar mengalami kenaikan tajam terhadap euro pada Jumat waktu setepat, karena investor khawatir di tengah berita bahwa otoritas Eropa memperhatikan sebuah potensi "rescheduling" utang Yunani.

Mata uang tunggal tenggelam menjadi 1,4348 dolar pada 21.00 GMT (Sabtu 04.00 WIB) dari 1,4509 dolar akhir Kamis di perdagangan New York.

Komisi Eropa mengatakan pada Jumat bahwa pendukung internasional dari rencana bailout kedua untuk menangkal ancaman default pada utang Yunani yang sangat besar sekarang sedang dipelajari kemungkinan "penjadwalan".

Di Athena, Menteri Keuangan Yunani George Papaconstantinou mengatakan perdebatan tentang paket bailout baru bagi Yunani tampaknya menjadi berkembang terhadap partisipasi sukarela sektor swasta.

Namun seorang juru bicara untuk lembaga pemeringkat kredit Moody`s memperingatkan bahwa tindakan apapun akan dianggap sebagai kegagalan Yunani pada utang-utangnya jika dianggap bahwa

investor swasta wajib untuk menjadwal ulang utang mereka daripada hanya diminta untuk melakukannya dengan cara yang benar-benar sukarela.

Prospek inflasi jinak Bank Sentral Eropa juga melekuk harapan pasar untuk kenaikan suku bunga, kata para dealer.

Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan posisi bank pada inflasi adalah salah satu dari "kewaspadaan yang kuat" -- biasanya ditafsirkan pengetatan kebijakan moneter masa depan di zona euro.

"Trichet mengindikasikan kenaikan suku bunga pada Juli, namun ECB agak jinak dengan prospek jangka panjang untuk inflasi," kata Teppei Ino, analis di Bank Tokyo-Mitsubishi UFJ.

Terhadap unit Jepang, dolar datar di 80,31 yen.

Dolar diambil 0,8429 franc Swiss (0,8414) sementara pound berada di 1,6233 dolar (1,6365), terkena data buruk manufaktur Inggris, demikian AFP melaporkan.  (A026/A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011