Jakarta (ANTARA News) - Dalang Slamet Gundono menerima penghargaan Prince Claus Award dalam sebuah upacara khusus di kediaman Duta Besar Belanda Nikolaos van Dam di Jakarta, Senin malam. Slamet Gundono (40) adalah seorang dalang kontemporer dan seniman multidisipliner asal Tegal. Penghargaan itu diberikan atas jasanya dalam mengembangkan seni tradisional dengan mengadaptasi idiom dan gaya modern. Ia menunjukkan bahwa seni tradisional merupakan penggerak kuat bagi ekspresi kotemporer. Dalam karyanya, Slamet memperlihatkan vitalitas masyarakat marjinal dan pedesaan. Tema penghargaan kali ini adalah "Humor dan Satir", dimana kedua hal tersebut acapkali dimasukkan oleh para seniman dalam karya mereka untuk memberikan kritik dan pandangan tantang kondisi masyarakat. Menurut panitian Prince Claus Award yang salah satunya adalah Goenawan Mohammad, Slamet adalah seorang dalam interaktif yang memakai unsur humor dan satir dengan cara yang tidak menimbulkan konfrontasi. Ia dinilai dapat mengeluarkan suara masyarakat marjinal dan karyanya tetap menjadi populer di kalangan luas. Lewat karyanya, ia menyelidiki masalah-masalah sosial seperti gender, eksploitasi, kefanatikan agama, dan perusakan lingkungan. Tokoh-tokoh atau lembaga di Indonesia yang pernah menerima Prince Claus Award adalah koreografer dan pembuat film Sardono W Kusumo, kritikus dan kurator seni Jim Supangkat (1997), seniman Heri Dono asal Yogjakarta (1998), penulis Ayu Utami (2000), Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS) di Yogyakarta (2002), dan penenun Biboki dari Timor Barat (2003). Prince Clause Award sudah diselenggarakan ooleh Prince Claus Fund untuk Kebudayaan dan Perkembangan sejak 1997 kepada seniman, pemikir, lembaga kebudayaan di Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia. Penghargaan utama sebesar 100.000 euro telah diserahkan pada Desember 2005 kepada kartunis asal Afrika Selatan, Zapiro oleh Yang Mulia Pangeran Constantin dari Belanda di Amsterdam. Penghargaan itu diberikan atas perannya dalam mendorong perkembangan sosial dan budaya. Unsur satir dalam karya kartunnya memberikan kritik terhadap situasi sosial dan politik di Afrika Selatan, di benua Afrika, dan bahkan di dunia. Sepuluh penerima lain, salah satunya Slamet Gundono akan menerima penghargaan 25.000 euro di negara masing-masing. Mereka antara lain Lenin El-Ramly komikus dramatis dari Mesir, Edgar Langeveldt pelawak, penyanyi dan aktor dari Zimbabwe, Michael Poghosian aktor, penyenyi dan pelawak dari Armenia, Cheri Samba pelukis dari Congo, Niede Guidon profesor di bidang arkeologi dari Brazil.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006