Kemungkinan gejolak harga pangan dan energi merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaan inflasi.
Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad menyatakan bahwa hingga saat ini tingkat inflasi masih dapat dikelola meski ada kecenderungan meningkat.

"Sejauh ini inflasi masih dapat dikelola," kata Muliaman dalam pertemuan World Economic Forum Asia Timur (WEF-EA) di Hotel Shangri-La Jakarta, Minggu.

Menurut Muliaman, penguatan rupiah yang terjadi beberapa waktu terakhir memberikan sejumlah keuntungan kepada Indonesia termasuk dalam pengendalian inflasi.

"Kami optimis dapat mengelola inflasi tahun ini," tegasnya.

Ia menyebutkan, "Kemungkinan gejolak harga pangan dan energi merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam pengelolaan inflasi."

"Ada hal-hal yang mendorong peningkatan inflasi tetapi berada di luar yurisdiksi kami," katanya.

Senada dengan Muliaman, Menkeu Agus Martowardojo menyatakan, energi dan pangan memang merupakan tantangan dalam pengelolaan inflasi.

"Tapi kebijakan fiskal yang prudent merupakan kunci untuk menimimalkan dampaknya," katanya.

Anggota Komisi XI DPR, Arif Budimanta mengingatkan bahwa inflasi tahunan hingga saat ini masih tinggi meski inflasi pada Mei 2011 rendah dan dua bulan sebelumnya terjadi deflasi.

"Inflasi tahunan masih cukup tinggi yakni hampir mencapai enam persen (5,98 persen) terutama untuk bahan makanan yang mencapai 10,22 persen, jika dibanding Mei 2010," kata Arif.

Menurut Anggota DPR dari FPDIP itu, tingkat inflasi sektor sandang juga tercatat tinggi yaitu mencapai 7,77 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) mentatat tingkat inflasi pada bulan Mei 2011 mencapai 0,12 persen, pada Maret deflasi 0,32 persen dan April deflasi 0,31 persen.

Menurut Ketua Kaukus Ekonomi Konstitusi itu, kenaikan harga terbesar Mei terjadi pada kelompok pengeluaran sandang. "Ini disebabkan oleh mulai meningkatnya permintaan pakaian terutama untuk seragam sekolah anak serta meningkatnya harga emas," kata Arif.

Menurut dia, angka inflasi 0,12 persen tidak terlalu buruk tetapi juga tidak bisa dikatakan baik untuk bulan Mei. Ini terbantu oleh kondisi stok pangan yang masih relatif aman.

Ia menegaskan, yang perlu diperhatikan adalah inflasi tahunan yang masih relatif tinggi, khususnya untuk bahan makanan yang mencapai lebih dari 10 persen.

"Padahal kenaikan penghasilan rakyat miskin yang sebagian besar dipergunakan untuk membeli bahan makanan, tidak sebesar itu," kata Arif.

(T.A039/B/S004/B/S004) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011