Paris (ANTARA) - Parlemen Prancis pada Kamis menyetujui langkah-langkah terbaru Pemerintah untuk melawan COVID-19, termasuk kartu vaksin COVID-19.

Keputusan itu memberikan jeda kepada Presiden Emmanuel Macron setelah kritik atas serangannya terhadap orang-orang yang belum divaksinasi.

Undang-undang untuk kartu vaksin COVID disetujui oleh 214 anggota perlemen versus 93 anggota yang menentangnya, sementara 27 lainnya abstain.

Langkah itu akan dibawa ke Senat yang akan memeriksanya sebelum persetujuan lebih lanjut.

Partai berkuasa La Republique En Marche sebelumnya sudah membela penggunaan bahasa kasar Macron saat ia menggencarkan kampanye terhadap mereka yang belum divaksin lengkap.

Pembelaan itu juga datang setelah kata-katanya menuai kecaman dari oposisi dan reaksi beragam dari para pemilih.

Macron mengatakan ia ingin “membuat kesal” orang-orang yang tidak divaksin dengan membuat hidup mereka begitu rumit sehingga mereka pada akhirnya mau tidak mau mendapatkan vaksin COVID-19.

Ia membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan surat kabar Le Parisien di mana ia juga menyebut orang-orang tidak divaksin tidak bertanggung jawab dan tidak layak dipertimbangkan sebagai warga negara.

Pada Rabu (5/1), Prancis mencatatkan rekor lebih dari 332.000 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir dan 246 kematian akibat COVID-19 di rumah sakit saat negara itu melawan gelombang kelima virus tersebut.

Sumber: Reuters
Baca juga: Warga Prancis protes atas rencana aturan kartu sehat COVID-19
Baca juga: Rumah anggota parlemen Prancis diserang pengunjuk rasa anti vaksinasi
Baca juga: Prancis akan umumkan kebijakan baru terkait COVID-19


Penerjemah: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022