Rupiah akan kembali dipengaruhi oleh sentimen global, terutama dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil US treasury tenor 10 tahun yang kemarin terus mengalami kenaikan
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan diprediksi masih akan melemah dipengaruhi pergerakan imbal hasil atau yield obligasi Pemerintah Amerika Serikat.

Rupiah pada pagi hari ini bergerak menguat 35 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp14.356 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.391 per dolar AS.

"Rupiah akan kembali dipengaruhi oleh sentimen global, terutama dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil US treasury tenor 10 tahun yang kemarin terus mengalami kenaikan, dan sempat menembus level 1,75 persen pada posisi intraday," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Rully menyampaikan rupiah masih akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan di pasar global, terutama terkait dengan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan The Fed yang lebih cepat.

Pagi ini, rupiah terlihat menguat. Menurut Rully hal tersebut lebih dipengaruhi faktor teknikal.

"Memang ada faktor teknikal juga, terpengaruh juga yield US treasury yang agak turun pagi ini," ujar Rully.

Dari dalam negeri, lanjut Rully, sentimen negatif bagi rupiah muncul dari pelarangan sementara ekspor batu bara selama bulan Januari.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (6/1) kemarin mencapai 533 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,26 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 7 kasus sehingga totalnya mencapai 144.116 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 209 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,12 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 5.195 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 168 juta orang dan vaksin dosis kedua 115,55 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Rully mengatakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.373 per dolar AS hingga Rp14.434 per dolar AS.

Pada Kamis (6/1) lalu, rupiah ditutup melemah 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp14.391 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.371 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 35 poin
Baca juga: Rupiah melemah dipicu sinyal The Fed percepat kenaikan suku bunga
Baca juga: Rupiah terus melemah seiring rilis risalah The Fed

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022