Siapa bilang generasi muda Indonesia tidak mempunyai idealisme. Ini bukti nyata bahwa kita masih bisa mengandalkan idealisme, impian dari bangsa kita pada generasi muda kita.
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono menyatakan kebanggaannya terhadap generasi muda Indonesia yang memiliki idealisme, seperti yang dimiliki oleh 72 pengajar muda dari Gerakan Indonesia Mengajar.

"Siapa bilang generasi muda Indonesia tidak mempunyai idealisme. Ini bukti nyata bahwa kita masih bisa mengandalkan idealisme, impian dari bangsa kita pada generasi muda kita," kata Wapres saat memberikan pengarahan pada para pengajar muda angkatan ke-II di Istana Wapres, di Jakarta, Selasa.

Para pengajar muda ini, menurut wapres, adalah contoh dari generasi muda yang mempunyai idealisme, yang mau mengabdikan dirinya untuk masyarakat dengan mengambil bagian dalam upaya mencerdaskan bangsa.

Wapres menyadari tidaklah mudah bagi para pengajar muda ini untuk meninggalkan kenyamanan hidup di kota, untuk kemudian datang ke daerah-daerah pelosok di Tanah Air menjadi guru sekolah dasar selama satu tahun.

Untuk itu, ia mengapresiasi dan mengungkapkan kebanggaannya pada para pengajar muda. Ia mengatakan apa yang akan dilakukan para pengajar muda ini bukan suatu pembelajaran satu arah, tetapi dua arah.

Menurut Wapres, para pengajar muda ini tidak hanya memberikan pengajaran bagi anak-anak di sekolah dasar, tetapi juga menerima ilmu kehidupan yang sangat bermanfaat.

"Ini proses dua arah, yang belajar bukan hanya nanti murid dari adik-adik sekalian, tapi saya yakin juga saudara-saudara sekalian belajar dari kehidupan yang dihadapi. Itu pembelajaran yang luar bisa," katanya.

Wapres yakin, setelah satu tahun mengajar, para pengajar muda akan memiliki kepribadian yang matang dan mantap, dan makin mengetahui apa masalah kehidupan sebenarnya. Inilah yang akan menjadi bekal bagi para generasi muda untuk menjadi pemimpin yang handal di masa depan.

"Kuncinya menurut saya untuk menjadi pemimpin yang handal di masa depan, mengetahui dan menghayati kehidupan, problem yang dihadapi mereka yang dipimpin. Saya percaya saudara calon pemimpin," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menyampaikan apresiasi terhadap Anies Baswedan yang merupakan pendiri Gerakan Indonesia Mengajar. Ia juga mengapresiasi sejumlah universitas di Indonesia yang melakukan kegiatan serupa dengan mengirimkan mahasiswa mereka ke daerah yang membutuhkan.

Ia berharap Gerakan Indonesia Mengajar ini mendapat dukungan dari banyak pihak dan diperpanjang apabila dirasakan masih kurang.

Lebih lanjut Wapres menuturkan, kegiatan seperti Indonesia Mengajar ini bukanlah sesuatu yang baru karena sebelumnya Universitas Gadjah Mada mengawali kegiatan serupa pada tahun 1950-an yang kemudian diikuti universitas lainnya.

"Jadi bukan sesuatu yang dari awal, tetapi sesuatu yang dihidupkan lagi dari cita-cita lama dalam konteks yang baru, konteks yang lebih rumit. Saya senang, dalam konteks yang kompleks ini, cita-cita yang dulu bisa terwujud dalam bentuk kegiatan yang konkret," katanya.

Sementara itu, Anies Baswedan menjelaskan, para pengajar muda angkatan II ini akan dikirimkan ke daerah-daerah pelosok di 9 daerah di Indonesia. Para pengajar muda ini akan diberangkatkan malam ini (14/6). Angkatan I dari pengajar muda telah diberangkatkan sebelumnya ke 5 daerah.

"Kegiatan ini sebuah inisiatif bersama menyelesaikan masalah pendidikan," katanya.

(T.H017) (ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011