Saya setiap melaut harus mengeluarkan uang Rp70.000 untuk membeli bahan bakar minyak (BBM), sedangkan pendapatan antara Rp20.000-Rp30.000.
Lebak (ANTARA News) - Nelayan tradisional di pesisir Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, selama sepekan terakhir tidak melaut sehubungan bulan bercahaya terang yang berakibat pada semakin berkurannya hasil tangkapan ikan.

"Nelayan di sini setiap bulan terang selalu menganggur, meskipun cuaca membaik, karena saat itu tangkapan ikan menjadi sepi, tidak sebanding dengan biaya operasional," kata Sekertaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lebak, Ade Supriyadi, di Lebak, Rabu.

Ade mengatakan, nelayan secara tradisional yang tersebar di sembilan tempat pelelangan ikan (TPI) merasa terpukul saat musim bulang terang.

Sebab musim bulan terang tangkapan ikan semakin berkurang dan merugi jika melaut.

Karena itu, kata dia, nelayan lebih baik memilih tinggal di rumah sambil memperbaiki alat tangkap yang kondisinya rusak.

Untuk memenuhi ekonomi keluarga, kata dia, kini nelayan beralih profesi menjadi tukang ojeg, buruh tani, buruh bangunan, dan pedagang.

"Profesi itu tentu sangat membantu keluarga nelayan," katanya.

Ujang, nelayan TPI Bayah, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, mengaku terpaksa berjualan nasi bubur keliling untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Penghasilan berjualan nasi bubur bisa menutupi kebutuhan keluarga sehari-hari.

Ia tidak mau memaksakan diri melaut karena merugi dengan tangkapan ikan sepi dan tidak sebanding dengan biaya operasional.

"Saya setiap melaut harus mengeluarkan uang Rp70.000 untuk membeli bahan bakar minyak (BBM), sedangkan pendapatan antara Rp20.000-Rp30.000," katanya.

Begitu pula Edi Junaedi, nelayan TPI Cihara Kabupaten Lebak, mengaku selama ini usaha nelayan sudah tidak bisa diandalkan lagi untuk kehidupan yang lebih baik karena tangkapan ikan semakin berkurang.

Sepanjang tahun ini nelayan mengeluhkan karena banyak menganggur akibat cuaca buruk juga musim bulan terang.

"Kami lebih baik memilih tinggal di rumah daripada harus melaut," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lebak, Edi Wahyudi mengakui sebanyak 3.200 nelayan tradisional di pesisir selatan Lebak tidak melaut akibat bulan sedang bercahaya terang.

"Dengan tidak melaut, tentu produksi ikan kini juga menurun," katanya menambahkan.

(U.KR-MSR/B/P004/P004) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011