Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pemeran dari "Hayya 2: Hope, Dream & Reality" membagi kesan dan tantangan mereka selama beradu peran dalam sekuel film "Hayya The Power of Love" (2019) tersebut.

Bagi Dhini Aminarti, memerankan tokoh Lia dalam film ini ia gambarkan sebagai "susah-susah gampang", mengingat karakter yang ia lakoni memiliki kompleksitas tersendiri, termasuk isu kesehatan mental.

"Susah-susah gampang, ya. Aku menguliknya dari ilmu yang aku punya pas kuliah, yaitu psikologi. Lia itu merasakan kehilangan, jadi aku harus menggambarkan seseorang yang dihadapkan dengan kehilangan," kata Dhini di Jakarta, ditulis pada Minggu.

Baca juga: Isi liburan, Dimas Seto umroh bersama istri

"Lalu, tantangan lainnya adalah ketika hari pertama syuting, kami sudah dikasih golden scene, dan itu tantangan awal banget yang aku dan Dimas harus jalani. Namun, berkat tim dan semuanya yang terlibat, proses reading, semuanya menjadi lancar," ujarnya menambahkan.

Bagi Dimas Seto, yang merupakan suami Dhini dan melakoni peran suami di film "Hayya 2" bernama Faisal, ini merupakan pengalaman yang menurutnya baru.

"Saya berperan sebagai Faisal yang merupakan suami dari Lia. Ini adalah pengalaman baru dan pertama kalinya kita berdua bisa beradu akting bareng di sebuah film," ungkap Dimas.

Pemeran lainnya yaitu Donny Alamsyah juga membagi pengalamannya memerankan tokoh yang bekerja di sebuah organisasi nirlaba (NGO).

"Saya banyak mengambil referensi dari teman-teman yang kerja di NGO, yang melakukan bantuan kemanusiaan bagi mereka yang membutuhkan. Itu yang saya coba dalami. Selebihnya adalah hubungan antar manusia, dengan anak, dan lainnya," kata Donny.

Dari segi produksi, sutradara Jastis Arimba mengatakan proses produksi dilakukan di tengah pandemi. Ia mengaku tertantang untuk menjalani produksi film di tengah pandemi karena banyak penyesuaian yang juga harus dilakukan.

"Namun, semuanya berjalan lancar. Naskah dan ceritanya ada perbedaan (dengan draf awal) karena ada penyesuaian. Kita dituntut untuk membuat cerita yang menjadi refleksi, dan film ini menjadi sangat personal buat saya," kata Jastis.

"Temanya berupaya untuk memaknai arti kehilangan yang sesuai dengan kondisi pandemi. Kita banyak kehilangan, dan harapannya film ini menjadi mediium refleksi kita," imbuhnya.

Sementara itu, "Hayya 2: Hope, Dream & Reality" dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada Maret 2022.

Baca juga: "Hayya 2: Hope, Dream & Reality" akan rilis di bioskop Maret 2022

Baca juga: Dhini Aminarti jarang keluar rumah adaptasi kebiasaan baru

Baca juga: Dhini Aminarti habiskan 1,5 jam untuk perawatan kulit tiap hari

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022