London (ANTARA News) - Dubes RI di Athena Ahmad Rusdi mengatakan bahwa KBRI Athena dan warga masyarakat Indonesia di Yunani siap menyambut dan mendukung partisipasi Kontingen Indonesia pada The XIII Special Olympics World Summer Games (SOWSG) 2011.

Sekretaris kedua KBRI Athena Widya Sinedu, kepada Antara London, Jumat menyebutkan KBRI Athena melakukan persiapan semaksimal mungkin dan berkoordinasi dengan penyelenggara di Yunani dan panitia Special Olympics Indonesia (SOIna) memastikan kelancaran partisipasi Indonesia mulai dari proses pengurusan visa, pengecekan tempat dan fasilitas bagi atlet, proses kedatangan di Yunani sampai kembali ke Indonesia.

Selama penyelenggaraan, KBRI mengerahkan masyarakat Indonesia yang berada di Yunani untuk memberikan dukungan kepada para atlet pada setiap pertandingan agar dapat menambah semangat bertanding meskipun jumlah staf terbatas.

KBRI menyediakan tenaga pendamping bagi atlet tunagrahita yang memerlukan dan berkoordinasi dengan penyelenggara menyediakan Liason Officer yang memiliki kemampuan Bahasa Indonesia dan Yunani untuk mempermudah komunikasi antara kontingen Indonesia dengan penyelenggara.

Selain itu, warga masyarakat Indonesia akan mengadakan pentas tari-tarian Indonesia yang diorganisir oleh KBRI Athena selama penyelenggaraan event ini.

Dubes Rusdi menekankan bagaimanapun juga keikutsertaan tim Indonesia merupakan wujud nyata tekad putra bangsa untuk mengharumkan nama negara Indonesia di kancah internasional.

Kehadiran para atlet tunagrahita mendapat bantuan dan perhatian penuh dari KBRI Athena.

Diharapkannya Diplomasi Olahraga melalui partisipasi kontingen Indonesia pada SOWSG 2011 ini dapat menyentuh berbagai kalangan di Yunani untuk lebih meningkatkan people-to-people contact antara kedua Negara dan berujung kepada pengenalan dan pemahaman Indonesia secara keseluruhan.

SOWSG 2011 digelar di Kota Athena Yunani dari tanggal 25 Juni sampai dengan 4 Juli mendatang diikuti sekitar 7500 atlet Tunagrahita dan 2500 pelatih dari 185 negara termasuk Indonesia.

Kegiatan yang telah diakui oleh International Olympic Committee (OIC) sebagai satu-satunya olimpiade bertaraf internasional khusus Tunagrahita ini akan mempertandingkan 22 cabang olah raga di 30 tempat pertandingan serta akan diliput oleh 3000 wartawan manca negara.

Presiden SOWSG 2011, Joanna V. Despotopolou, menyebutkan persiapan penyelenggaraan SOWSG ini termasuk venue tempat pertandingan, sama dengan penyelenggaraan Olimpiade Dunia Tahun 2004 yang lalu.

Penonton pertandingan SOWSG dibebaskan dari tiket masuk kecuali pada saat upacara pembukaan dan penutupan, sehingga mempermudah KBRI untuk mengerahkan warga Indonesia untuk menjadi supporter dalam setiap pertandingan yang diikuti atlet-atlet Indonesia.

Sebanyak 66 atlet Tunagrahita asal Indonesia akan ikut ambil bagian dalam olimpiade ini dengan mengikuti tujuh cabang pertandingan yaitu akuatik, atletik, badminton, basket, bocce, sepak bola dan tenis meja.

Keikutsertaan kontingen Indonesia ini membawa harapan untuk dapat mengulang kembali prestasi membanggakan yang dicapai pada penyelenggaraan SOWSG XII di Shanghai China tahun 2007.

Pada event tersebut tim Indonesia yang diikuti 20 atlet, sukses mendulang 9 emas, 9 perak dan 4 perunggu. Keberhasilan dimaksud menunjukkan bahwa tim Indonesia dapat menunjukkan kepiawaian dan mampu berprestasi pada event bertaraf internasional.

Saat ini para atlet Tunagrahita Indonesia tengah melakukan pelatihan di pusat pelatihan olah raga di Ragunan yang akan berangkat dari tanah air 19 Juni mendatang dan diharapkan tiba di Athena 20 Juni dan langsung dijamu santap pagi bersama di Wisma Duta.

Kontingen Indonesia selain didampingi Ketua Umum SOIna, Dr. Pudji Hastuti, MSc, PH dan Pelindung SOIna, Jenderal (Purn) Surjadi Soedirja, didampingi Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.

Olimpiade khusus ini akan dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Yunani, Karolos Papoulias di tempat

bersejarah Stadium Olimpiade Panathenaic yang merupakan tempat penyelenggaraan Olimpiade Modern Dunia pertama tahun 1896 pada tanggal 25 Juni .


Celine Dion dan Stevie Wonder

pacara pembukaan di Stadium Atletik akan dihadiri Perdana Menteri George Papandreou, Ketua Olimpiade Khusus Internasional Dr. Timothy Shriver, beberapa kepala Negara, menteri dan para atlet dengan menampilkan bintang-bintang internasional termasuk penyanyi Celine Dion dan Stevie Wonder.

Sebelum Olimpiade dibuka, seluruh peserta diundang untuk mengikuti Host Town Program tanggal 20-24 Juni . Para atlet tinggal bersama di beberapa kota untuk merasakan kehidupan dan berada di lingkungan keluarga dan warga Yunani.

Diharapkan melalui kegiatan ini seluruh peserta dari negara-negara bisa melakukan adaptasi terhadap kondisi budaya Yunani dan juga memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk lebih mengetahui kemampuan atlet-atlet Tunagrahita.

Dalam rangkaian kegiatan SOWSG 2011 diadakan beberapa side events yaitu the Flame of Hope (penyalaan api Olimpiade), Healthy Athlete Program (pemeriksaan dokter gratis), Global Youth Summit (konferensi pemuda), Family Forum (pertukaran pengalaman antara keluarga atlet), Global Policy Summit (penandatangan deklarasi bersama oleh para Kepala Negara yang hadir), Special Olympics Volunteer Program dan Special Olympic Festival.

KBRI Athena akan berpartisipasi pada kegiatan Special Olympic Festival yang akan diselenggarakan di pusat olimpiade Athens Olympic Sport Complex (OAKA) tanggal 26 Juni-3 Juli .

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan budaya untuk lebih memperkenalkan seni dan budaya dari Negara peserta kepada masyarakat umum. Dalam kegiatan ini, KBRI akan mempromosikan budaya dan wisata Indonesia dengan membuka stand ukuran 25 m2.

Special Olympics didirikan pertama kali pada tahun 1968 oleh Eunice Kennedy Shriver dengan visi memberikan kesempatan kepada wara Tunagrahita untuk menjadi orang yang berguna dan produktif serta dapat diterima dan dihargai sebagai bagian dari masyarakat.

Tujuan kegiatan ini untuk memberdayakan Tunagrahita melalui pelatihan dan kompetisi olah raga yang dalam perkembangannya, Special Olympics menyebar ke seluruh dunia dan memberdayakan banyak warga Tunagrahita menjadi manusia yang produktif di dalam kehidupan bermasyarakat.

Hingga tahun 2009, Special Olympics International telah mendata sebanyak 4 juta atlet yang tersebar di lebih dari 180 negara. Special Olympic Indonesia atau SOIna adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang mendapat akreditasi dari Special Olympics International (SOI) untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olah raga bagi warga Tunagrahita di Indonesia.

Indonesia bergabung menjadi anggota Special Olympics ke-79 pada tanggal 9 Agustus 1989. Hingga tahun 2009, SOIna telah menjaring 47.525 atlet yang tersebar di 33 propinsi. (ZG/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011