Tahun lalu produksi sekitar 640.000 ton.
Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) memperkirakan produksi kopi Indonesia tahun ini sekitar 600.000 ton, lebih rendah dari tahun lalu.

"Tahun lalu produksi sekitar 640.000 ton," kata Ketua Umum AEKI Suyanto Husein di Jakarta, Jumat.

Suyanto menjelaskan, sebenarnya pada awal tahun pihaknya mengestimasi produksi kopi tahun 2011 bisa sampai 700.000 ton namun kemudian merevisinya menjadi 600.000 ton pada pertengahan tahun.

"Karena menurut prakiraan cuaca belum begitu bagus dan ada indikasi penurunan produksi di beberapa daerah," kata dia.

Selain karena faktor cuaca, ia mengatakan, penurunan produksi kopi di beberapa daerah sentra produksi juga terjadi akibat jumlah tanaman tua makin banyak sementara kegiatan peremajaan dan intensifikasi masih terbatas.

Berkenaan dengan hal itu Wakil Ketua Umum AEKI Bidang Spesialti dan Industri Kopi Pranoto Soenarto mengatakan AEKI berencana mendorong perluasan lahan untuk meningkatkan produksi.

"Kami akan menjalin kerja sama dengan kementerian terkait untuk menyediakan lahan yang lebih luas bagi petani supaya 10 tahun ke depan produksi bisa mencapai 900.000 ton sampai 1,2 juta ton," katanya.

Perluasan areal tanaman kopi, menurut dia, diperlukan untuk menghasilkan lebih banyak biji kopi dengan kualitas bagus.

"Intensifikasi dengan pupuk bisa meningkatkan kuantitas tapi kualitas belum tentu. Kami ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas dengan memperluas lahan dan menggunakan pupuk organik," katanya.

Namun dia tidak menyebutkan penambahan luas areal yang diperlukan untuk meningkatkan produksi kopi hingga 1,2 juta ton dalam sepuluh tahun.

Saat ini, menurut Suyanto, luas areal tanaman kopi di seluruh Indonesia 1,2 juta hektare dan lebih dari 90 persennya dikelola oleh petani.

Indonesia hingga kini tercatat sebagai produsen kopi ketiga terbesar dunia setelah Brasil dan Vietnam.

Indonesia juga dikenal memiliki banyak jenis kopi berkualitas seperti kopi Toraja, kopi Aceh, kopi Mandailing, dan kopi Luwak. (M035)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011