Mataram (ANTARA News) - Maskapai Penerbangan Merpati Nusantara Airlnes menghentikan sementara penerbangan internasional dari bandara Selaparang Mataram, Nusa Tenggara Barat, menuju Kuala Lumpur Malaysia, karena sejumlah pesawat sedang dalam perbaikan.

"Rute penerbangan Mataram - Kuala Lumpur, sudah dihentikan sejak 10 Juni 2011, dan rencananya akan dibuka pada awal Juli 2011. Itupun tergantung kondisi," kata Branch Manager PT Merpati Nusantara Airlines, cabang Mataram, H. Kisworo, di Mataram, Jumat.

Didampingi Sales Marketing Lourens Haryandono, ia mengatakan, penghentian penerbangan rute Mataram - Kuala Lumpur tersebut merupakan instruksi dari pimpinan pusat karena dua unit pesawat jenis Boeing 737-300 sedang `maintenance` atau dalam perbaikan.

Sementara untuk rute Mataram-Denpasar dan Mataram-Bima masih tetap normal, karena pesawat yang digunakan yakni jenis MA-60.

Menurut dia, penghentian layanan penerbangan rute Mataram - Kuala Lumpur, tidak akan merugikan yang telah memesan tiket, karena akan dialihkan ke maskapai penerbangan lain.

"Kami malah memfasilitasi calon penumpang yang sudah menjadwalkan penerbangan menggunakan pesawat Merpati, untuk beralih menggunakan pesawat jenis lain. Bahkan, kami menanggung tambahan biaya. Itu semua dilakukan untuk kenyamanan konsumen," ujarnya.

Kisworo mengatakan, pihaknya sudah melayani rute penerbangan Mataram-Kuala Lumpur, cukup lama, untuk mempermudah masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia.

Pihaknya, kata dia, juga sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan Pelaksana Penermpatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) guna menunjang kelancaran pengangkutan calon TKI ke Malaysia.

"Oleh sebab itu, masalah penghentian sementara penerbagang ke Malaysia sudah kami beritahukan ke PPTKIS yang menjadi mitra Merpati. Artinya, tidak ada masalah," ujarnya.

Sales Marketing Lourens Haryandono, menyebutkan, Merpati Nusantara Airlines memiliki pesawat jenis MA-60 sebanyak 16 unit dengan kapasitas 54 sheet.

Jenis pesawat lain yang dimiliki adalah Boeing 737-300 sebanyak enam unit dengan kapasitasd 143 sheet setiap pesawat, dan pesawat jenis Foker-100 satu unit dengan jumlah sheet sebanyak 117, serta pesawat jenis twin otter yang beroperasi di Papua.

"Dari enam unit pesawat jenis Boeing 737-300, ada dua unit yang menjalanji pemeliharaann atau `maintenance` karena memang sudah waktunya. Kalau MA-60 semuanya masih beroperasi dengan normal," ujarnya.(*)
(T.KR-WLD/M025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011