Aceh kini berhasil menempatkan diri di antara 15 provinsi dalam pengembangan utama tanaman padi dan peringkat ke empat seluruh Indonesia sebagai pengembangan dan lumbung kacang kedelai.
Banda Aceh (ANTARA News) - Gubernur Aceh Irwandi Yusuf mengemukakan sektor pertanian dalam empat tahun terakhir (2007-2010) di daerah itu mengalami peningkatan, sehingga menjadikan Aceh sebagai salah satu provinsi penyumbang pangan nasional.

"Aceh kini berhasil menempatkan diri di antara 15 provinsi dalam pengembangan utama tanaman padi dan peringkat ke empat seluruh Indonesia sebagai pengembangan dan lumbung kacang kedelai," katanya di Banda Aceh, Sabtu.

Untuk komoditi jagung kata Gubernur, Aceh juga mampu meningkatkan produksi lebih dari dua kali lipat yaitu pada 2004 hanya 77.759 ton dan kini pada 2010 meningkat menjadi 167.022 ton.

Ia menyatakan, dengan Undang-Undang No 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, Pemprov berkesempatan melakukan perubahan fundamental dalam semua aspek kehidupan, dalam berbagai kebijakan umun daerah, salah satunya di bidang pertanian.

Saat ini, lanjutnya, Pemerintah Aceh juga telah memberikan perhatian kepada koperasi, sampai tahun 2010 terdapat 6.932 koperasi dengan jumlah anggota 528.953 orang. Modal usaha Rp661,629 miliar serta volume usaha Rp611,010 miliar ini menunjukan peningkatan koperasi sebesar 4 persen.

Gubernur mengatakan Pemprov Aceh sampai dengan bulan Juli 2011 telah memberikan fasilitas pembiayaan untuk kegiatan usaha koperasi dan UKM sebesar Rp381,635 miliar.

"Kita berharap dengan hasil yang diperoleh Aceh dengan angka produksi terus meningkat, dan membuat rakyat Aceh makmur dan sejahtera," kata Gubernur.

Pada bagian lain Irwandi menyatakan, pemerintah juga memberi bantuan untuk pembangunan tingkat gampong (desa) sebanyak 5.986 gampong dengan dana sebesar Rp299,300 miliar.

Selain itu, Pemprov Aceh telah memberikan bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan tahun 2011 dari Pemerintah Pusat untuk 244 kecamatan, 18 kabupaten dengan nilai seluruhnya mencapai Rp533,350 miliar.

Selain itu, kata Gubernur, Pemerintah Aceh juga menyediakan dana ADG yang besarnya disesuaikan menurut kemampuan daerah masing-masing dalam rangka memperdayaan ekonomi masyarakat, menanggulangi kemiskinan serta menumbuhkan kemandirian dan semangat gotong-royong.

Ia menyatakan, saat ini dana bergulir PNPM yang dikelola ibu-ibu di gampong dengan 11.826 kelompok telah mencapai Rp215,058 miliar dan saat ini telah berkembang sebesar Rp30,894 miliar.

"Hal ini membuktikan ibu-ibu di gampong telah mampu mengelola dana tersebut. Dan juga membuat kita sadar agar memberikan perhatian yang lebih besar kepada kaum ibu," kata Irwandi.

Dengan banyaknya dana yang diberikan kepada gampong di Aceh, membuktikan perhatian besar yang diberikan kepada masyarakat.

"Yang perlu dipehatikan adalah pengelolaan dana tersebut harus akuntabel, tranparans, tetap sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas Gubernur Irwandi Yusuf.


(T.KR-IRW) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011