Hasil penilaian seni rupa berbasis budaya akan memberikan banyak informasi, tidak hanya kompetensi yang diinginkan, tetapi juga pengetahuan, pemahaman, dan perilaku budaya yang terungkap pada karya seni rupa dan berdampak positif pada perilaku pesert
Yogyakarta (ANTARA News) - Pendidikan seni rupa multikultur harus diberikan kepada peserta didik sejak dini sehingga mereka mempunyai kompetensi pemahaman tentang keragaman budaya, kata pakar pendidikan dari Universitas Negeri Yogyakarta Trie Hartiti Retnowati.

"Dalam pendidikan seni rupa yang multikultur diharapkan peserta didik mempunyai perilaku budaya," kata Trie dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, perilaku budaya itu antara lain kemampuan menghargai budaya lain, tidak bersifat etnosentris, mempromosikan keragaman budaya dengan cara membuka diri terhadap budaya lain yang lahir berdasarkan agama, suku, ras, dan pandangan tertentu.

"Jika peserta didik mampu menguasai bidang ilmu secara konstektual dalam komunitas budayanya, maka komunitas budaya menjadi konteks dan kerangka berpikir untuk menerapkan beragam pengetahuan dan keterampilan ilmiah sebagai alat pemecahan masalah," katanya.

Ia mengatakan, melalui pembelajaran seni rupa berbasis budaya, siswa bukan sekadar meniru atau menerima saja informasi, tetapi juga menciptakan makna, pemahaman, dan arti dari informasi yang diperolehnya.

"Pengetahuan tentunya tidak hanya berupa kumpulan pengetahuan yang dimiliki orang lain, tetapi juga suatu pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang pemikiran, perilaku, dan keterkaitan dengan perasaan," katanya.

Menurut dia, dengan menerapkan seni rupa berbasis budaya yang multikultural, yakni melalui pendekatan belajar dengan seni, belajar melalui seni, dan belajar tentang seni, maka kebutuhan perkembangan peserta didik yang terletak pada pemberian pengalaman estetika dalam bentuk kegiatan berekspresi, berkreasi, dan berapresiasi akan terpenuhi.

"Hasil penilaian seni rupa berbasis budaya akan memberikan banyak informasi, tidak hanya kompetensi yang diinginkan, tetapi juga pengetahuan, pemahaman, dan perilaku budaya yang terungkap pada karya seni rupa dan berdampak positif pada perilaku peserta didik," katanya.

(L.B015*H010/B/H008/H008)
(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011